Hingga hari ini masyarakat Kota Pariaman sudah mulai bisa melihat dan menduga kuat Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Pariaman periode 2013-2018. beberapa nama seperti Postingan sebelumnya sudah dapat dipastikan mengurungkan Niat dalam Bursa Pariaman 1. Nama tersebut diantaranya Zulbahri,SH, DR,Sumarni Alam,SH,MH,Ir.Ruslan Abdul Gani, Jamohor,S.sos, dan juga berkemungkinan Chaerul Darwis dan Hos Yerli Asir. hal tersebut karena mereka beralih memilih maju di Pileg, baik Provinsi maupun Pusat. Sedangkan Jamohor kembali pada aktifitas semula sebagai Pengusaha dan Ketua KADIN.
Sedangkan beberapa nama seperti Mukhlis Rahman, Indra J Piliang, Bachrul Anif sudah hampir dipastikan maju bersama Calon Wakilnya. hal tersebut sudah sangat matang seperti Mukhlis-Genius dari Koalisi PPP-PKPIB (PIB), Indra J Piliang-Joserizal dari Independent dan Bachrul Anif-Husno Welly juga dari Independent.
Sementara itu nama-nama seperti Helmi Darlis, Is Prima Nanda,Mawardi Samah, Mardison Mahyudin dan Yulius Danil hingga kini belum ada kabar pasti akan berpasangan dengan siapa, meskipun seperti berita Kemarin bahwa Helmi Darlis akan berpasangan dengan Efendi Jamal namun hingga kini kesepakatan tersebut belum dikuatkan dengan Surat Keputusan Partai.
Afandi Arianto juga dikabarkan akan berpasangan dengan Edison Trd lewat Koalisi Parpol Hanura yang punya dua kursi di Parlemen, namun hingga hari ini belum ada kesepakatan mengikat menurut sumber kami dilapangan.
Mawardi Samah yang diusung Gabungan Parpol Non Parlement juga beredar isu Kuat akan berpasangan dengan salah seorang Kader PDIP Provinsi Sumbar, namun belum ada kesepakatan mengikat meskipun Tahapan Pilkada hanya menghitung Hari.
Beberapa pengamat mengatakan hal ini disebabkan oleh pengalaman Pilkada periode lalu yang mana banyak pasangan Calon tidak menyiapkan strategi secara matang, sehingga ditengah tahapan Kampanye Pasangan tersebut sudah Pecah Kongsi dahulu. penyebabnya antara lain karena Biaya Kampanye yang besar namun tidak disepakati Pra pencalonan sehingga mengakibatkan Konflik dimasa-masa Kampanye.
Dilain Pihak beberapa pengamat juga berpendapat hal tersebut juga disebabkan banyaknya Politisi tidak percaya diri Maju selain berpasangan dengan Incumbent yang Survey nya Tinggi dan sudah punya basis Massa jelas.
catatan Oyong Liza Piliang