Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Sim Song Thian: 5 Makna Berkurban Dalam Ajaran Islam

6 Oktober 2014 | 6.10.14 WIB Last Updated 2014-10-06T13:09:37Z



Pelaksanaan sholat Idul Adha 1435 H/2014 M di Halaman Balaikota Pariaman berlangsung lancar dan khidmat meski dipagi harinya sempat turun gerimis. Minggu (05/10/2014).

Sejak pagi para jamaah tumpah ruah datang mengunjungi halaman Balaikota bersama Walikota Pariaman beserta keluarga, Wakil Walikota Pariaman beserta keluarga, Ketua DPRD Kota Pariaman dan anggota, pimpinan SKPD Pemko Pariaman beserta para staf di lingkungannya, para perantau yang pulang kampung dan warga masyarakat Kota Pariaman yang ingin melakukan shalat Id.

Sholat Id yang Imami oleh Ustadz Zahardi dari Kemenag Kota Pariaman itu dimulai dengan mengumandangkan takbir bersama oleh seluruh jamaah.

Pada kesempatan itu Walikota Pariaman Mukhlis Rahman atas nama Pemko Pariaman dan keluarga besarnya mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1435 H/ 2014 M.

"Mohon maaf lahir dan bathin kepada seluruh masyarakat Pariaman, baik yang berdomisili di ranah maupun di perantauan," katanya.

Dia berharap dengan momentum Idul Adha, masyarakat hendaknya menularkan rasa kasih sayang dan pengorbanan sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan anaknya atas perintah Allah SWT.

"Masyarakat yang mampu secara ekonomi saya harapkan ikhlas berkurban untuk berbagi kasih dengan kaum duafa. Bayangkan dengan Nabi Ibrahim yang dapat perintah Allah mengorbankan nyawa anaknya, pengorbanan kita belum ada apa-apanya. Itulah contoh keikhlasan dalam pengorbanan sejati," tutur Mukhlis.


Ceramah Shalat Id kali ini diberikan oleh Drs. K.H Aliffudin Al Islami (Sim Song Thian). Dalam tausiahnya dia menjelaskan pengorbanan yang telah dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS ketika Allah memerintah untuk menyembelih anaknya Ismail dan kemudian dengan segala kebesaraNya mengganti sembelihan itu dengan seekor kibas, mempunyai lima makna;

"Pertama, membunuh, menyakiti, menzalimi manusia dilarang keras oleh Allah SWT. Kedua, Allah SWT telah menguji kepatuhan Nabi Ibrahim AS seberapa besar kecintaan terhadap apa yang dimilikinya dari pada kecintaan kepada perintah Allah SWT. Ketiga, Allah mengingatkan agar manusia selalu senantiasa menyembelih/menghilangkan sifat-sifat hewani yang melekat pada diri manusia seperti serakah, rakus dan kikir. Keempat, Allah SWT menyuruh kita selalu bersyukur dan menjauhkan diri dari kufur nikmat. Kelima, Allah memberikan pahala yang berlipat ganda kepada hamba-hambaNya yang patuh dalam menjalankan perintahNya," terangnya.
×
Berita Terbaru Update