Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Usai Kunker ke Cimahi, Bagian Humas Padangpariaman Segera Aplikasikan Sistem PESDUK

29 Agustus 2014 | 29.8.14 WIB Last Updated 2014-08-29T11:47:38Z
 Rombongan study PESDUK Pemkab Padangpariaman menerima ekspos dari Tim TI Kota Cimahi di Ruang Rapat Setda Kota Cimahi, Rabu (27/8).


Penerapan e-Government dalam pelayanan publik menjadi komitmen Pemerintah Kabupaten Padangpariaman. Kali ini, bekerja sama dengan Pemerintah Kota Cimahi akan membuat Sistim Informasi Pesan Singkat Penduduk (PESDUK). Kota Cimahi juga dikenal sebagai Kota Teknologi Informasi di Indonesia.



Tim Pemkab Padangpariaman tersebut diterima langsung oleh Asisten Administasi Umum setempat  Sri Nurul Handayani dan Kepala Kantor Arsip Perpustakaan dan Pengelolaan Data Elektronik Chanifah Listyarini di Ruang Rapat Setda Kota Cimahi, Rabu (27/8).


Ketua Tim Study PESDUK Netti Warni menyerahkan cendramata ADAM Coklat kepada Asisten Administrasi Umum Sri Nurul di di Ruang Rapat Setda Kota Cimahi, Rabu (27/8).

Dalam sambutannya, Asisten Administasi Umum Sri Nurul Handayani menjelaskan PESDUK merupakan aplikasi dalam menampung aspirasi masyarakat melalui short massage service (SMS) tanpa dikenakan biaya. Jadi masyarakat menyalurkan pendapat, laporan, keluhan dan berbagai persoalan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat. Pertanyaan melalui SMS tersebut harus segera ditindaklanjuti oleh pejabat terkait dan selalu dimonitor oleh walikota. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah komitmen dari seluruh penyelenggara pemerintahan baik pejabat struktural maupun fungsional. Karena tanpa komitmen, PESDUK tak ada apa-apanya, sebutnya.



Asisten Adm Umum Netti Warni, Kabag PDE Rudi Rilis, Kabag Keuangan Eli Marni, Kabag Humas Hendra Aswara beserta staf di Kantor Wali Kota Cimahi, Rabu (27/8).
 
"PESDUK lahir untuk menampung aspirasi masyarakat melalui short massage service (SMS) tanpa dikenakan biaya. Jadi masyarakat menyalurkan pendapat, laporan, keluhan dan berbagai persoalan yang terjadi. Pertanyaan masyarakat tersebut harus segera ditindaklanjuti oleh pejabat terkait, kalau tidak akan ditegur oleh walikota," jelas Sri.

Konsekuensi penerapan PESDUK ini maka admin pengelola bekerja 24 jam. Jadi perlu persiapan sumber daya aparatur, nomor telepon yang mudah diingat, biaya pulsa dan tim koordinasi dengan muspida serta lintas sektoral. PESDUK dibagi dalam kategori saran, pertanyaan, keluhan, dukungan dan laporan.

Adapun masalah yang sering ditanyakan masyarakat adalah masalah pembuatan e-KTP, jalan rusak, transportasi, kesehatan, pendidikan dan pelayanan publik lainnya. Sms yang masuk ke PESDUK nantinya juga terkirim kepada Walikota, Wakil Walikota, Sekda dan Asisten secara otomatis dan utuh.

"Masalah yang sering ditanyakan masyarakat adalah masalah pembuatan e-KTP, jalan rusak, transportasi, kesehatan, pendidikan dan pelayanan publik lainnya. Jadi PESDUK menjadi media yang menyalurkan suara masyarakat yang mudah," imbuh Sri.

Sementara itu, Ketua Tim Netty Warni mengatakan bahwa Padangpariaman tertarik mengadopsi PESDUK yang telah diterapkan di Kota Cimahi sejak tahun 2009 yang lalu. Efektifnya PESDUK itu sangat menyentuh masyarakat dalam memberikan masukan dan saran kepada Pemerintah Daerah, begitu juga dengan instansi terkait bisa pro aktif dalam memberikan klarifikasi dan bila perlu langsung cek ke lapangan.

"Sesuai arahan Bapak Bupati, kita mengadopsi PESDUK yang pertama kali diluncurkan di Kota Cimahi. Hari ini kita sudah temui pejabat Pemko Cimahi dan Insya Allah segera ditindaklanjuti dengan MoU dalam waktu dekat," ucap Netti semangat.

Dijelaskan, PESDUK sangat relevan dalam keterbukaan informasi publik. Dengan keberadaan PESDUK nantinya sebagai bukti komitmen Pemkab Padang Pariaman melayani masyarakat seutuhnya.

"PESDUK sangat relevan dalam keterbukaan informasi publik saat ini. PESDUK nantinya dikelola dibawah kendali Bagian Humas dan disupport oleh Bagian Pengelolaan Data Elektronik. Salah satu tujuan penerapan PESDUK ini supaya aparatur cepat tanggap terhadap laporan atau keluhan masyarakat," imbuh Netti yang juga mantan Kadis Koperindag & ESDM.

Kabag PDE Rudi Rilis melaporkan bahwa study aplikasi PESDUK merupakan inovasi baru yang akan diterapkan di Padangpariaman dengan mengadopsi dari Kota Cimahi.

"Setelah meluncurkan Aplikasi SIMAYA yaitu pengelolaan surat dinas elektronik, kali ini kami ditugaskan Bapak Bupati untuk menerapkan PESDUK yang telah dirintis Kota Cimahi. Insya Allah, kami menerima masukan yang berharga dan segera di followup," kata Rudi Rilis yang tempo hari Juara 1 Diklat PIM Tingkat III di Pusdiklat Bukittinggi.

Rudi menambahkan, bahwa untuk lebih matangnya penerapan dan operasional PESDUK, maka akan ditugaskan satu orang staf untuk dimagangkan pada Kantor Arsip Perpustakaan dan Pengolahan Data Elektronik di Kota Cimahi.

Tim study PESDUK dipimpin oleh Asisten Administrasi Umum Netti Warni dengan anggota yaitu Kabag Pengelolaan Data Elektornik (PDE) Rudi Rilis, Kabag Humas Hendra Aswara, Kabag Keuangan Eli Marni, Kasubag Sistim Informasi Aplikasi Persandian Andri Satria Masri dan Kasubag Perencanaan keuangan Mardalena.


HA

×
Berita Terbaru Update