Pariaman - Festival budaya “Malingka Carano Jo Arai Pinang” ke-III tingkat SD/MI se-Sumatera Barat berakhir, Rabu (15/10) di Panggung Utama Pantai Gandoriah, Kota Pariaman. Acara tahunan ini menyoroti upaya pelestarian budaya Minangkabau di kalangan pelajar sekolah dasar.
Setelah melalui penilaian selama 30 menit per peserta, SDN 05 Tungkal Utara dari Kecamatan Pariaman Utara berhasil meraih Juara I melalui penampilan Kanya Dwi Ramadhani, yang memperoleh nilai tertinggi 136.
Wali Kota Pariaman Yota Balad, didampingi Wakil Wali Kota Mulyadi, mengatakan bahwa festival ini menegaskan kekuatan akar budaya Minangkabau di tengah arus modernisasi.
“Selamat kepada anak-anak yang menjadi juara. Bagi yang belum berhasil, kami tetap bangga karena tidak semua orang mampu malingka carano, namun kalian membuktikan keahlian yang luar biasa,” ujarnya.
Menurut Yota, tradisi Malingka Carano jo Arai Pinang memiliki makna filosofis mendalam. Carano melambangkan baso jo basi (tata krama dan kesantunan), sementara prosesi malingka carano mengajarkan kerapian, kehalusan budi, dan penghormatan terhadap tamu serta adat dan nilai-nilai yang berpijak pada filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.
Festival yang diikuti 86 peserta itu juga menetapkan pemenang lainnya:
Juara II: Zhikri Yahya Mardi (SDIT Ibnu Abbas)
Juara III: Khairunnisa Salsabila (SDN 12 Cubadak Mentawai)
Harapan I: Navisha Azzahra (SDN 09 Bato)
Harapan II: Hanifa Humaira (SDN 02 Marunggi)
Harapan III: Veluna Putri Dafni (SDN 03 Pauh Barat)
Juara Favorit: Vania Ramadhani (SDN 08 Enam Lingkung)
“Festival ini sekaligus momentum memperkuat semangat bersama untuk menjaga tradisi tetap hidup. Pemerintah Kota Pariaman akan terus mendukung kegiatan yang mengangkat kearifan lokal seperti festival ini.” (*)
