Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pemko Pariaman Tindak Lanjuti Serangan Hama Wereng di Kecamatan Pariaman Utara

10 September 2025 | 10.9.25 WIB Last Updated 2025-09-10T12:19:14Z



Pariaman - Pemerintah Kota Pariaman bergerak cepat menanggapi serangan hama wereng yang melanda lahan pertanian padi di Kecamatan Pariaman Utara. Wali Kota Pariaman, Yota Balad, didampingi Wakil Wali Kota Mulyadi, meninjau langsung sawah terdampak di Desa Tungkal Selatan dan Desa Sikapak Barat, Rabu (10/9/2025).

Menurut data Dinas Pertanian Kota Pariaman, serangan wereng cokelat telah menginfestasi sekitar 28 hektar lahan. Sebagian besar di antaranya berada di sentra produksi padi yang menjadi lumbung pangan lokal. Jika tidak tertangani, potensi gagal panen diperkirakan mencapai 40 persen, mengancam pasokan beras di tingkat kota.

“Hari ini kita meninjau langsung lahan sawah yang terdampak. Di dua desa ini kondisinya cukup serius. Pemerintah telah melakukan penyemprotan pestisida, dan sebagian sawah sudah menunjukkan tanda pemulihan. Kami akan terus berupaya agar risiko gagal panen dapat ditekan seminimal mungkin,” kata Yota Balad di sela kunjungan.

Selain penyemprotan, Pemko Pariaman menyiapkan bantuan benih padi gratis yang akan disalurkan mulai September ini. Program tersebut merupakan bagian dari visi misi daerah dalam memperkuat ketahanan pangan dan mendorong petani agar tidak terbebani secara ekonomi akibat kerugian gagal panen.

Serangan hama wereng bukanlah masalah baru di Sumatra Barat. Badan Pangan Nasional mencatat, pada 2023 luas lahan terdampak wereng di provinsi ini mencapai lebih dari 1.200 hektar, dengan kerugian ekonomi diperkirakan menyentuh miliaran rupiah.

Di tingkat global, Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) menempatkan wereng sebagai salah satu hama paling merusak bagi tanaman padi di Asia. Serangan masif hama ini dapat menurunkan produktivitas hingga 60 persen apabila tidak dikendalikan dengan baik.

Untuk itu, Pemko Pariaman juga menggandeng penyuluh pertanian dan kelompok tani setempat guna memberikan edukasi tentang pola tanam yang lebih adaptif, penggunaan varietas padi tahan wereng, serta rotasi tanaman.

“Pangan adalah kebutuhan dasar masyarakat. Kami tidak bisa membiarkan petani menghadapi ancaman ini sendirian. Pemerintah hadir untuk memastikan ketahanan pangan tetap terjaga,” tegas Mulyadi.

Langkah cepat ini diharapkan dapat mengurangi dampak ekonomi bagi ratusan keluarga petani di Pariaman Utara yang menggantungkan hidup pada lahan sawah mereka. (*)



×
Berita Terbaru Update