Pariaman - Dalam upaya membangun kota yang lebih inklusif dan ramah usia, Wali Kota Pariaman Yota Balad secara resmi meluncurkan Sekolah Lansia Tangguh Tahun 2025, sebuah program pendidikan non-formal bagi warga lanjut usia, Jumat (25/7/2025). Bertempat di Balairung Rumah Dinas Wali Kota, peluncuran ini menjadi tonggak penting dalam pemberdayaan lansia di kota pesisir tersebut.
Sebanyak 60 peserta lansia dari tiga kecamatan di Kota Pariaman turut ambil bagian dalam angkatan pertama program ini. Inisiatif ini digagas oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Pariaman sebagai bagian dari strategi kota sehat dan kota layak usia.
Wali Kota Yota Balad menyatakan bahwa program ini lahir dari kepedulian pemerintah terhadap kesejahteraan para lansia. “Kami percaya bahwa usia tidak boleh menjadi penghalang untuk terus belajar, tumbuh, dan berkontribusi bagi masyarakat,” ungkap Yota dalam sambutannya.
Menurutnya, Sekolah Lansia Tangguh dirancang untuk memberikan bekal pengetahuan tentang kesehatan, psikologi penuaan, keterampilan hidup, dan penguatan sosial bagi para lansia, agar mereka tetap aktif dan mandiri dalam menjalani masa tua.
“Kita menyadari bahwa proses penuaan adalah sesuatu yang alami. Namun menjadi tua bukan berarti berhenti berkarya. Justru ini saatnya membagi hikmah dan pengalaman kepada generasi penerus,” tambah Yota.
Hadir dalam kegiatan tersebut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas P3AKB, Yulia; Plt. Camat Pariaman Tengah, Raswan Azmi; serta Camat Pariaman Timur, M. Arif Gunawan. Mereka menyatakan komitmennya untuk terus mendukung keberlanjutan program ini di tingkat kecamatan dan kelurahan.
Program Sekolah Lansia Tangguh di Kota Pariaman mencerminkan tren global di mana populasi lanjut usia kian meningkat, dan kota-kota di seluruh dunia berlomba menyediakan ruang belajar seumur hidup. Dengan peluncuran ini, Kota Pariaman menegaskan diri sebagai salah satu daerah pelopor yang mendorong penuaan yang sehat dan bermartabat di Indonesia.
Langkah ini juga sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan yang mengedepankan inklusivitas, serta peran aktif seluruh kelompok usia dalam pembangunan sosial dan kultural. (*)