Pariaman - DPD Partai Golkar Kota Pariaman menyalurkan 500 paket bahan pokok (sembako) kepada warga terdampak banjir di sejumlah wilayah di Kota Pariaman, termasuk di Desa Sampan dan Lubuak Sitapuang, upaya membantu pemulihan masyarakat pascabanjir.
Penyaluran sudah dimulai sejak Selasa (2/12), sejumlah keluarga di Desa Sampan dan Lubuak Sitapuang menerima paket lengkap yang berisi beras, gula, minyak goreng, teh, dan mie instan.
Selain itu, Golkar mendukung operasional dapur umum yang dikelola Baznas Kota Pariaman di Lubuak Sitapuang dengan menyalurkan tambahan lima paket sembako.
Ketua DPD Golkar Kota Pariaman, Riza Saputra, mengatakan bahwa pihaknya hari ini berencana mendistribusikan bantuan ke desa lain terdampak, termasuk Desa Taluak di Pariaman Selatan.
Ia menegaskan bahwa Golkar akan terus mendukung masyarakat melalui logistik dan koordinasi dengan Pemerintah Daerah, terutama untuk wilayah dengan dampak berat.
Bantuan dari partai politik ini datang di tengah bencana hidrometeorologi hebat yang melanda Provinsi Sumatera Barat beberapa hari terakhir.
Data terbaru Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman (BPBD Kota Pariaman) menyatakan dampak bencana hidrometeorologi sejak 22 hingga 28 November 2025 telah merusak infrastruktur dengan estimasi kerugian mencapai Rp 131,668 miliar. 1200 hektare sawah terendam banjir, ancaman gagal panen, puluhan sekolah, hingga rumah warga akibat hujan lebat berhari-hari, angin kencang, luapan sungai, longsor, dan pohon tumbang.
Sebelumnya, Pemko Pariaman juga telah melakukan evakuasi warga terdampak di sejumlah desa, terutama di kawasan dekat sungai seperti wilayah yang dilintasi aliran sungai utama. Bantuan juga telah disalurkan, ditambah pendirian dapur umum.
Dengan kondisi seperti itu, kerusakan infrastruktur besar, wilayah terdampak luas, serta ribuan warga yang membutuhkan bantuan, aksi logistik seperti penyaluran sembako dari Partai Golkar menjadi bagian penting dari respons darurat.
Menurut Riza Saputra, Golkar berkomitmen untuk terus ikut membantu hingga kondisi warga kembali pulih.
Sementara itu, berdasarkan data terbaru per Desember 2025, dampak banjir bandang dan longsor di Sumatra Barat telah menewaskan sedikitnya 166 orang dan 111 lainnya hilang.
Di wilayah sekitar, termasuk Padang Pariaman, bencana menyebabkan kerusakan luas, lebih dari 10.575 warga terdampak, dan ribuan rumah belum bisa dibersihkan dari lumpur karena akses yang sulit.
Menjelang periode 3–7 Desember, BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Teluk Bayur, memperingatkan potensi banjir rob di wilayah pesisir Sumbar, termasuk di kawasan Padang, Padang Pariaman, dan sekitarnya akibat pasang air laut yang meningkat serta potensi hujan sedang. Meskipun potensi dampaknya dikategorikan rendah, warga diminta tetap waspada.
Dengan latar kondisi tersebut, upaya distribusi bantuan oleh partai dan organisasi kemanusiaan serta imbauan kesiagaan dari BMKG dianggap sangat krusial bagi banyak warga di kawasan terdampak, termasuk di Kota Pariaman. (OLP)
