Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Balad-Mulyadi Sambut Kepulangan Jamaah Haji Kota Pariaman

2 Juli 2025 | 2.7.25 WIB Last Updated 2025-07-01T22:43:39Z


PARIAMAN — Selasa siang, 1 Juli 2025, cuaca di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) tampak cerah, namun suasana di ruang kedatangan jemaah haji jauh lebih hangat. Tangis haru, pelukan keluarga, dan rasa syukur mewarnai kepulangan jamaah haji asal Kota Pariaman yang baru saja menuntaskan ibadah rukun Islam kelima di Tanah Suci.

Tahun ini, total 105 orang terdaftar sebagai jamaah haji Kota Pariaman. Mereka terbagi ke dalam Kloter 11 sebanyak 103 orang, sementara 2 orang lainnya bergabung dengan Kloter 15 yang dijadwalkan pulang beberapa hari ke depan. Namun kepulangan kali ini juga menyisakan kabar duka. Satu jemaah, Nurleni Muhamad Ni, berusia 83 tahun, wafat di Makkah pada 25 Mei 2025 dini hari waktu setempat. Almarhumah tutup usia di Hotel Royal Al-Masyaer, sektor 3, Makkah, dan tercatat sebagai satu dari empat jemaah Embarkasi Padang yang wafat di Tanah Suci tahun ini.

“Ini adalah momen penuh rasa syukur. Kami bersyukur para jemaah kembali dalam keadaan sehat dan selamat. Dan kita juga turut berduka atas wafatnya salah satu warga kita. Semoga almarhumah husnul khotimah dan keluarga diberikan ketabahan,” ujar Wali Kota Pariaman Yota Balad, S.Stp, M.Si yang hadir langsung di Asrama Haji Padang bersama Wakil Wali Kota Mulyadi, S.Ap, Ketua TP PKK dr. Yosnelli Balad, Kepala Kemenag Kota Pariaman Rinalfi, serta jajaran Pemerintah Kota.

Kepulangan jemaah Kota Pariaman menjadi bagian dari gelombang besar kepulangan jamaah haji Embarkasi Padang, yang tahun ini melayani total 6.249 orang. Dari jumlah tersebut, 4.613 orang merupakan jemaah haji asal Sumatera Barat, sedangkan 1.636 orang berasal dari Provinsi Bengkulu yang sejak beberapa tahun terakhir bergabung di Embarkasi Padang.

Rombongan Kloter 11, yang tiba Selasa siang, juga membawa jemaah dari daerah lain seperti Kabupaten Dharmasraya, Sijunjung, dan sebagian Kota Padang. Mereka disambut petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dan keluarga yang telah menunggu sejak pagi.

Data Kemenag Sumbar mencatat, Kota Padang tetap mendominasi jumlah jemaah terbanyak di Sumbar dengan estimasi ±1.000 orang, diikuti Kabupaten Padang Pariaman sekitar 620 orang, Kabupaten Agam 400 orang, Dharmasraya 167 orang, Sijunjung 129 orang, serta Solok Selatan ±26 orang. Kota Pariaman sendiri tercatat mengirimkan salah satu kelompok menengah, yakni 105 orang, namun tetap antusias dengan tradisi melepas dan menyambut.

Dalam sambutannya, Wali Kota Yota Balad menegaskan bahwa penyelenggaraan ibadah haji adalah kerja besar yang tidak hanya tanggung jawab pemerintah pusat melalui Kemenag, tetapi juga menjadi tanggung jawab moral pemerintah daerah untuk memastikan para tamu Allah berangkat dan pulang dengan aman, sehat, dan khusyuk.

“Atas nama Pemerintah Kota Pariaman, kami ucapkan terima kasih kepada keluarga, masyarakat, dan petugas haji yang telah mendampingi. Kami berharap (haji yang pulang) membawa semangat untuk membangun nilai-nilai agama dan sosial di lingkungan masing-masing,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga silaturahmi pasca-haji. Di banyak daerah di Sumatera Barat, kepulangan jemaah haji biasanya diikuti dengan tradisi manjalang haji - kunjungan keluarga, tetangga, dan kerabat ke rumah haji, untuk bersyukur sekaligus mempererat hubungan sosial. Tradisi ini masih hidup di Pariaman, sebagai salah satu kota pesisir dengan akar adat yang kuat.

Kepala Kemenag Kota Pariaman Rinalfi menambahkan, meski proses ibadah di Tanah Suci telah selesai, tanggung jawab pemerintah belum berakhir. Pihaknya tetap menyiapkan layanan pendampingan sampai jemaah tiba di rumah masing-masing, termasuk memastikan jemaah lansia mendapatkan pendampingan medis bila dibutuhkan.

“Kami berterima kasih karena tahun ini pelaksanaan haji berjalan lancar,” ujarnya.

Sementara itu, Kloter 15 yang membawa dua jemaah Kota Pariaman lainnya dijadwalkan tiba di BIM pada 6 Juli 2025 mendatang. Dengan demikian, seluruh rangkaian kepulangan haji Kota Pariaman akan tuntas pada pekan kedua Juli 2025.

Bagi banyak warga Pariaman, ibadah haji bukan hanya kewajiban agama, tetapi sumber inspirasi moral di lingkungan sekitar. Tradisi menyambut dan melepas haji masih hidup hingga kini, menjadi ruang pertemuan lintas generasi dan pengingat bahwa iman, adat, dan gotong royong adalah fondasi masyarakat.

Dengan kepulangan para tamu Allah, Wali Kota Yota Balad berharap semangat kebersamaan, kepedulian sosial, dan nilai-nilai islami terus tumbuh subur di Kota Tabuik ini.

“Semoga para jemaah menjadi haji mabrur, membawa keberkahan, dan menjadi teladan di tengah masyarakat. Aamiin,” tutupnya. (OLP)

×
Berita Terbaru Update