Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kota Pariaman Sambut Tim Verifikasi Kementerian Kebudayaan: Batik Sampan Melaju ke Tahap Final Warisan Budaya Takbenda 2025

16 Juni 2025 | 16.6.25 WIB Last Updated 2025-06-16T12:18:41Z
Pariaman - Wali Kota Pariaman, Yota Balad, menerima kunjungan resmi dari Tim Verifikasi Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTbI) 2025 yang dikirim oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Senin siang (16/6/2025). Tim tersebut dipimpin oleh maestro budaya nasional, Rita Malini, dan disambut hangat di rumah dinas wali kota, dalam agenda yang menggabungkan silaturahmi dan evaluasi substansi kebudayaan.

Didampingi oleh Wakil Wali Kota Mulyadi serta Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Pariaman, Ferialdi, pertemuan ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan Batik Sampan, salah satu hasil kerajinan khas Pariaman yang tengah diusulkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia tahun 2025.

“Saya bangga Kota Pariaman telah berhasil melewati tahap administrasi dalam proses pengusulan ini. Batik Sampan bukan sekadar kerajinan, tapi simbol identitas kultural masyarakat pesisir kami,” ujar Yota Balad kepada tim verifikator.

Kota Pariaman, yang dikenal sebagai salah satu titik awal penyebaran Islam di Sumatera Barat, memiliki kekayaan warisan budaya yang luas, mulai dari seni ritual hingga tradisi maritim.
 
Menurut Yota, pelestarian warisan budaya bukan hanya tugas pemerintah daerah, tetapi juga sebuah panggilan bagi generasi muda untuk menjaga akar tradisi di tengah arus modernisasi.

Kementerian Kebudayaan RI mencatat, tahun ini terdapat ratusan usulan dari berbagai daerah yang bersaing dalam proses seleksi WBTbI, namun hanya sedikit yang berhasil lolos ke tahap verifikasi lapangan.

“Batik Sampan mengandung filosofi lokal yang kuat, menggabungkan motif laut dan budaya nelayan Pariaman. Jika diakui sebagai WBTbI, ini akan menjadi capaian monumental, tidak hanya bagi kota ini tetapi juga bagi pelestarian budaya pesisir Indonesia,” jelas Rita Malini usai melakukan peninjauan awal.

Pemerintah Kota Pariaman berharap pengakuan terhadap Batik Sampan akan mendongkrak pariwisata budaya dan ekonomi kreatif daerah. Dalam jangka panjang, inisiatif ini juga diharapkan dapat membuka akses pasar nasional dan internasional bagi para perajin lokal.

Verifikasi lapangan dijadwalkan berlangsung selama dua hari, termasuk kunjungan ke sentra produksi batik dan wawancara langsung dengan tokoh adat serta pengrajin setempat. Hasil evaluasi akan diumumkan pada akhir tahun sebagai bagian dari daftar resmi WBTbI 2025 yang ditetapkan oleh Kementerian Kebudayaan RI. (*)
×
Berita Terbaru Update