Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Santri Pesantren Kauman Raih Penghargaan di Festival Film Pendek Islami Nasional 2025 Lewat Film “Takjil Terakhir”

24 Mei 2025 | 24.5.25 WIB Last Updated 2025-05-24T07:26:32Z
PADANG PANJANG — Karya santri Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang kembali mengharumkan nama Sumatera Barat di kancah nasional. Film pendek berjudul “Takjil Terakhir”, yang disutradarai oleh santri kelas X, Cindy Azrisa Fitri, berhasil meraih penghargaan kategori Best View & Engagement dalam ajang Festival Film Pendek Islami Nasional 2025.

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Rektor Digitect University Bandung, Dr. Supriady, S.E., M.Si, dalam malam penganugerahan yang digelar pada Selasa, 20 Mei 2025.

Ajang yang diikuti oleh ratusan peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa, hingga umum ini, menjadi panggung unjuk kreativitas para sineas muda Muslim dari seluruh Indonesia. Film “Takjil Terakhir” mencuri perhatian juri dan penonton lewat pesan moral dan nilai-nilai keislaman yang dikemas secara emosional dan sinematik.

Film ini mengisahkan tentang seorang remaja yang ingin bersedekah di bulan Ramadan, namun harus menghadapi cemoohan dan gangguan dari teman-teman sekolahnya. Dengan alur yang menyentuh dan visual yang kuat, film ini berhasil menyampaikan pesan bahwa memberi kepada sesama adalah inti dari ajaran Islam dan bentuk kebaikan yang sederhana namun bermakna.

Mudir Pesantren Kauman, Dr. Derliana, MA, menyampaikan rasa bangganya. “Penghargaan ini menjadi bukti bahwa santri Kauman tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tapi juga mampu berkarya dan bersaing secara kreatif di ranah perfilman,” tuturnya, Jumat (23/5/2025).

Guru pembimbing, Ali Nurdiansyah, S.Pd, turut memberikan apresiasi atas kerja keras tim film. “Semoga ini menjadi langkah awal bagi santri Kauman untuk terus berkarya dan menyampaikan nilai-nilai Islam melalui media visual yang digemari generasi muda,” ujarnya.

Prestasi ini menegaskan bahwa pesantren masa kini tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga ruang kreatif yang mendukung potensi santri dalam berbagai bidang, termasuk sinematografi dan media digital. Film “Takjil Terakhir” menjadi bukti bahwa dakwah bisa dikemas dengan cara yang menyentuh dan relevan dengan zaman. (Dion)


×
Berita Terbaru Update