PADANG — Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof. HB. Saanin Padang kembali mencatatkan prestasi gemilang dengan meraih Penghargaan Indeks Inovasi Daerah Tahun 2024 sebagai Perangkat Daerah Terinovatif II dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah kepada Direktur RSJ Prof. HB. Saanin, dr. Aklima, MPH di Auditorium Istana Gubernur, Kamis (22/5/2025).
Penghargaan ini diberikan atas dedikasi RSJ Prof. HB. Saanin dalam mengembangkan inovasi layanan kesehatan jiwa yang berdampak nyata bagi masyarakat Sumbar. Gubernur Mahyeldi dalam sambutannya menyampaikan bahwa peningkatan kualitas inovasi daerah terus menjadi prioritas, sejalan dengan keberhasilan Sumbar menjadi provinsi terinovatif kedua secara nasional tahun lalu.
“Upaya peningkatan kualitas SDM ASN menjadi kunci dalam menggerakkan inovasi layanan publik yang adaptif dan berdampak,” tegas Mahyeldi.
Direktur RSJ Prof. HB. Saanin, dr. Aklima, menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap seluruh tenaga medis, relawan, dan jajaran rumah sakit yang secara konsisten menunjukkan dedikasi dan kreativitas dalam memberikan pelayanan kesehatan jiwa.
“Inovasi tidak selalu harus besar dan rumit. Dari inovasi sederhana pun, kita bisa menghasilkan manfaat luar biasa bagi masyarakat,” ujar Aklima. Ia menambahkan, pencapaian ini akan menjadi motivasi bagi RSJ untuk terus berinovasi dan memperluas kontribusinya dalam memperkuat kesehatan jiwa masyarakat Sumatera Barat.
Dalam ajang yang sama, Disdukcapil Sumbar meraih penghargaan Perangkat Daerah Terinovatif I, disusul RSJ HB. Saanin dan RSUD Prof. M. Yamin di posisi ketiga. Untuk kategori inovasi unggulan, Dashboard Pembangunan Sumbar dari Bappeda Sumbar menyabet penghargaan digital terbaik, sementara inovasi “Sahabat Paru” dari RS Paru Sumbar mendapat penghargaan kategori nondigital.
Prestasi ini menunjukkan bahwa inovasi pelayanan publik di Sumatera Barat semakin kuat dan menyentuh aspek vital kehidupan masyarakat, terutama dalam isu kesehatan jiwa yang kerap terpinggirkan namun sangat krusial. (Dion)