Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pariaman Gelar Lomba Bertutur untuk Dorong Minat Baca Anak

22 Mei 2025 | 22.5.25 WIB Last Updated 2025-05-22T10:31:22Z

Pariaman - Untuk pertama kalinya, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kota Pariaman di bawah kepemimpinan Muhammad Syukri menggelar Lomba Bertutur tingkat SD/MI se-Kota Pariaman. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan minat baca dan budaya literasi sejak dini di kalangan anak-anak.

Digelar sejak Selasa hingga Kamis (20–22 Mei 2025) di Aula Dispersip Jalan By Pass, kompetisi ini diikuti oleh 28 pelajar kelas empat dan lima dari berbagai sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah di Pariaman. Mereka menyampaikan kisah-kisah legenda rakyat Minangkabau secara lisan, dengan penuh ekspresi dan penghayatan.

“Alhamdulillah kegiatan ini mendapat sambutan luar biasa dari para kepala sekolah. Sebanyak 28 peserta diutus untuk mengikuti lomba ini, dan mereka tampil dengan sangat percaya diri,” ujar M. Syukri saat menutup acara.

Enam peserta terbaik terpilih sebagai pemenang oleh dewan juri yang terdiri dari penulis Armaidi Tanjung dan pendongeng nasional Dewi Kumala Sutra dari KIAMI (Kisah Inspirasi Anak Muslim Indonesia).

Juara pertama diraih oleh Naila Salsabila dari SDN 12 Cubadak Mentawai (Pariaman Timur) dengan perolehan nilai 864. Juara kedua diraih oleh Cally Mutiara dari SDN 23 Balai Naras (nilai 862), dan juara ketiga oleh Tristan Hadyan dari SDN 17 Kampung Baru (nilai 852).

Sementara itu, tiga juara harapan diraih oleh Hafizah Khaira Lubna dari SD IT Attin Sumbar (843), Qisthi Fatimah Qisyani dari SD IT Da’i Qur’an (842), dan Ahmad Dzaky dari SDN 12 Naras 1 (833).

“Saya ucapkan selamat kepada para pemenang. Semoga ini menjadi penyemangat untuk terus meningkatkan kemampuan bertutur dan menumbuhkan kecintaan terhadap membaca,” kata Syukri.

“Bagi yang belum menang, jangan berkecil hati. Semua peserta adalah pemenang di mata kami karena mereka telah tampil dengan keberanian dan semangat tinggi,” pungkasnya.

Dengan mengangkat cerita rakyat seperti Malin Kundang, Sabai Nan Aluih, asal-usul Minangkabau, hingga kisah Siti Baheram, lomba ini tidak hanya menjadi wadah ekspresi, tetapi juga sarana pelestarian budaya lisan Minangkabau di tengah generasi muda. (*)


×
Berita Terbaru Update