Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Dikunjungi Kementerian PMK, Green Talao Park Ulakan Primadona Baru Eko Wisata di Sumbar

12 November 2020 | 12.11.20 WIB Last Updated 2020-11-12T14:05:10Z

Foto: istimewa

Ulakan - Deputi Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Mayjen TNI Purn. Dody Usodo kunjungi objek wisata Green Talao Park di Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padangpariaman, Kamis (12/11).

Dalam lawatan selama dua hari di Sumatra Barat itu, Dody Usodo bersama rombongan berkesempatan melihat langsung kondisi Kawasan Ekowisata dan Edukasi Green Talao Park di Korong Gantiang Tangah Padang, Nagari Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis yang dikelola oleh BUMnag dan Pokdarwis milik anak nagari Ulakan. Dody juga sekaligus melihat progres penyaluran Dana Desa dan BLT-DD di daerah itu.

Percepatan pembangunan desa terpadu kata dia, guna mendorong transformasi sosial, budaya dan ekonomi desa yang didukung dengan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kapasitas aparatur desa nagari, pendampingan, peran serta masyarakat nagari yang inklusif, penetapan batas desa, pengembangan desa wisata, peningkatan pelayanan dasar desa dan optimalisasi pemanfaatan dana desa untuk mendorong kegiatan produktif serta pembinaan dan pengawasan desa.

Dody Usodo mengaku bangga dengan semangat anak muda yang mau serius mengelola potensi yang ada di nagarinya. Belum sampai setahun beroperasi, kata Dody, Green Talao Park sudah bisa dinikmati hasilnya dan memberikan kontribusi untuk pendapatan nagari.

"Kalau yang muda-muda sudah mau bekerja, kami yang tua ini tinggal menikmati hasil yang sudah dikerjakan. Artinya, kalian yang bekerja kami yang tua ini memikirkan dananya," kata pria kelahiran Kota Padang itu.

Green Talao Park sendiri pengelolaannya dilaksanakan oleh BUMnag. Sedangkan pengawasan dan pendanaannya langsung dibawah pemerintahan nagari. Ia meminta agar Dana Desa untuk tahun anggaran 2021 bisa digunakan untuk Green Talao Park. Dalam arti kata, pada 2021 tidak ada lagi penerima BLT-DD yang menjadi beban Dana Desa.

Pada kesempatan itu Dony juga meminta pemerintah daerah agar mensinergikan DTKS dengan berbagai data kesejahteraan sosial, termasuk dengan BLT-DD sesuai arahan Menko PMK Muhadjir Effendy dalam rapat tingkat Menteri pada 5 November 2020 lalu.

Integrasi data DTKS dengan penerima BLT-DD dilakukan agar penerima BLT-DD di desa bisa mendapatkan skema bantuan sosial dari pemerintah.

Selain itu menurutnya, dengan adanya BLT-DD, dana yang seharusnya dipergunakan untuk pembangunan desa menjadi kurang efektif.

Agar penyaluran dana desa dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di desa atau nagari, anggaran BLT-DD akan diupayakan tidak akan bersumber lagi dari Dana Desa.

Dody menerangkan, Dana Desa tahun 2021 adalah sebesar Rp 72 triliun untuk 74.961 desa di seluruh Indonesia. Fokus utama penggunaan Dana Desa 2021 adalah mendukung kegiatan SDGs di desa, pelaksanaan Padat Karya Tunai Desa dan adaptasi kebiasaan baru pasca Covid-19.

SDGs desa merupakan role pembangunan berkelanjutan yang akan masuk dalam program prioritas penggunaan dana desa tahun 2021

"Karenanya, menjelang awal tahun penganggaran baru ini diharapkan mereka yang menerima BLT-DD bisa dimasukkan ke dalam DTKS dan masuk ke skema bantuan sosial dari Kemensos. Hal itu agar dana desa bisa termanfaatkan dengan baik dan sesuai peruntukannya," tutur Deputi Dody.

Pjs. Bupati Padangpariaman Adib Alfikri mengatakan Padangpariaman memiliki banyak potensi wisata alam yang perlu sentuhan dan pengembangan seperti Green Talao Park.

Setelah lima bulan beroperasi, kawasan ekowisata Green Talao Park, telah dikunjungi 52.000 orang dengan omset sebesar Rp 327.000.000, terserapnya tenaga kerja operasional sebanyak 85 orang dan terbukanya lapangan usaha bagi masyarakat setempat berupa kios kuliner sebanyak 50 unit.

Dalam segala keterbatasan yang dimiliki Padangpariaman untuk pengembangan sumberdaya alam terutama dalam mengalokasikan dana untuk pengembangan kawasan tersebut, kata Adib, pihaknya berharap dukungan dari pemerintahan pusat.

"Kami berharap dukungan dari pemerintah provinsi dan Kementerian terkait. Apalagi dengan tingginya semangat masyarakat untuk berpartisipasi," ulasnya.

Ketua BUMNag, Septiadi Kurniawan menyebut Green Talao Park mulai operasional awal 2020 dan hingga kini tetap ramai dikunjungi wisatawan.

"Alhamdulillah, dengan semangat kebersamaan seluruh elemen di nagari Kawasan Ekowisata dan Edukasi binaan dari Kementrian PDTT ini bisa menjadi tujuan wisata di Sumatera Barat. Disamping membuka lapangan pekerjaan dan peningkatan ekonomi masyarakat, juga telah berkontribusi terhadap pendapatan Nagari Ulakan," kata Septiadi Kurniawan. (Tim)

×
Berita Terbaru Update