Foto: AWT |
TA terkonfirmasi positif corona 14 hari yang lalu melalui uji swab. Meski tidak mengalami gejala dan gangguan kesehatan, gadis berstatus pelajar tersebut disiplin mengisolasi diri secara mandiri.
TA serumah bersama ibu dan neneknya. Ibu dan neneknya telah dinyatakan negatif Covid-19. TA akan menjalani tes terakhir. Jika dinyatakan negatif, namanya akan dihapus dalam daftar pasien positif corona di Padangpariaman dan Sumatera Barat.
"Mohon doanya ya, semoga hasil tes swabnya negatif. Kita tidak berharap adalagi penambahan kasus positif Covid-19 di Padangpariaman," ujar petugas medis tim Satgas Covid-19 Padangpariaman, dr Jasneli di RSUD Pariaman, Jumat (10/4).
Simpati terus berdatangan untuk kesembuhan TA. Riky, 38, perantau Padangpariaman di Jakarta mengaku terus memantau perkembangan TA melalui pemberitaan media online.
"Kita tidak ingin ada stigma negatif pada pasien positif corona, apalagi di kampung kita. Positif corona bukan aib," ujar Riky saat dihubungi via seluler.
Riky menyebut beberapa temannya di Jakarta sudah dua orang sembuh virus corona. Dukungan moril salah satu obat manjur bagi pasien corona. Jika dikucilkan dan distigma negatif, imbuh Riky, imunitas pasien akan menurun.
"Padahal untuk membunuh virus corona adalah imunitas tubuh. Saya bersama keluarga dan teman-teman yang memantau TA, akan mendoakan semoga hasilnya negatif," pungkasnya.
Begitu juga dengan Al, 40, perantau Pariaman dari Bandung. Al mengaku bangga dengan warga Padangpariaman yang memberikan perlindungan sosial selama TA melakukan isolasi mandiri 14 hari.
"Saya bangga jadi orang Piaman. Mereka cerdas menyikapi pandemi virus corona. Hingga pak bupati pun mendukung kesembuhan," ujar Al saat dihubungi.
Ia bersyukur TA telah menjalani karantina mandiri 14 hari. Menurut feelingnya, TA akan negatif Covid-19 mengingat masa inkubasi virus corona dalam tubuh telah terlewati.
"Virus corona menginkubasi selama 7 hari. Pada saat itu, imun kita keluar dan mematikan virusnya," kata Al yang mengaku mengetahui hal tersebut dari ahli virologi Moh Indro Cahyono, pakar virologi Indonesia melalui chanel YouTube.
"Kita doain sama-sama ya. Ada banyak perantau di sini tahu kondisi TA melalui media. Semuanya mendoakan kesembuhan TA," pungkasnya. (OLP)
Hal senada juga dikatakan oleh Bupati Padangpariaman Ali Mukhni. Ali Mukhni bahkan menelpon dan video call langsung dengan TA menanyakan kondisinya.
"TA anak yang tangguh. Mari kita doakan bersama, Insya Allah ia akan sembuh. Selama isolasi mandiri 14 hari, tak seharipun saya tidak memantau perkembangannya," pungkas Ali Mukhni. (OLP)