Foto ilustrasi debat. Istimewa/internet/teropong metro |
Debat yang dinantikan seluruh pendukung calon presiden dan wakil presiden di seluruh Tanah Air ini, akan mengangkat tema tentang hukum, HAM, korupsi dan terorisme.
Selain pemahaman identifikasi masalah dan penjabaran solusi terhadap tema yang diangkat, saling lempar pertanyaan antara kandidat merupakan kejutan yang dinanti masyarakat. Tidak hanya masyarakat, berbagai pihak bahkan membuat acara nonton bareng debat visi dan misi itu.
Di Kota Pariaman, Badan Pemenangan Daerah Prabowo-Sandiaga menggelar nonton bersama debat capres-cawapres di basis masing-masing pengurus. Nanton bersama dilakukan dengan menggunakan tv layar datar dan menggunakan layar proyektor
"Hal itu dilakukan agar kegiatan lebih luas, nobar dengan mendatangi masyarakat ini lebih efektif untuk mensosialisasikan capres cawapres dibandingkan memusatkan di suatu tempat," kata Ketua Badan Pemenangan Daerah (BPD) Prabowo-Sandiaga, Mimi Elfita, Kamis (17/1).
Penyelenggaran nobar debat capres cawapres, sekaligus kesempatan bersosialisasi bagi tim di BPD Prabowo-Sandi, karena sebagian mereka juga calon anggota DPRD Kota Pariaman.
"Ini juga momen untuk menjelaskan visi dan misi capres cawapres yang parpol kita usung. Kawan-kawan di partai koalisi juga caleg, tentu bisa mempekuatkan konsolidasi dengan pemilih," ulasnya.
Sementara itu, Sekretaris Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Maruf Kota Pariaman, Akhiardi mengatakan, TKD Jokowi-Ma'ruf tidak ada melaksanakan nonton bersama debat visi dan misi calon presiden dan wakil presiden yang disiarkan langsung melalui televisi.
"Hingga saat ini belum ada koordinasi dari ketua TKD Jokowi Ma'ruf Kota Pariaman untuk pelaksanaan nonton bersama debat visi dan misi tersebut. Sementara ini kita menyimak di rumah masing-masing," kata dia.
Terpisah, mantan Ketua KPU Kota Pariaman, Boedi Satria menilai debat capres-cawapres perdana bakal menjadi pertimbangan "swing voter" dalam menentukan pilihan. Pemilih yang masih ragu, akan menjadi pijakan pemilih menentukan pilihan politiknya apakah memilih Jokowi-Maaruf atau Prabowo-Sandi.
"Swing voter ini jumlahnya cukup besar. Performa dan ketepatan gagasan dan solusi saat debat besar pengaruhnya terhadap pemilih," ujarnya.
Ia mengatakan debat kandidat akan menjadi pendidikan politik bagi masyarakat Indonesia. Pembahasan isu menyangkut tema stratrgis di seluruh bidang, akan memperlihatkan kualitas dan skil calon pemimpin Indonesia lima tahun ke depan.
Menurut dia, debat dan diskusi menbedah visi dan misi kandidat, perlu dilakukan hingga ke tingkat daerah. Civil society, bergerak membuat ruang-ruang diskusi publik membahas hal itu, dengan menghadirkan tim kampanye atau badan pemenangan di tingkat daerah.
"Debat visi dan misi sangat mendidik. Biarkan masyarakat menilai calon pemimpin lima tahun ke depan. Debat visi dan misi mendorong pemilih cerdas dalam memilih," pungkasnya. (Nanda)