Novita Sari akan menjadi juri di cabang olahraga soft tenis pada Asian Games 2018. Foto/istimewa/Nanda |
Novita yang akrab disapa Vita ini, merupakan salah seorang anggota Satuan Polisi Pamong Praja Pariwisata Kota Pariaman. Ia akan memulai memimpin pertandingan cabang olahraga soft tenis pada 28 Agustus hingga 2 September 2018 mendatang.
"Alhamdulillah, saya dipercaya menjadi salah salah seorang wasit untuk cabang olahraga soft tenis," ujarnya saat dihubungi via telepon Senin (27/8).
Menjadi salah seorang wasit di ajang sekelas Asian Games tidaklah mudah. Selain harus lulus rangkaian seleksi ketat di berbagai tingkatan, ia juga harus memiliki sertifikasi atau lisensi internasional.
"Sertifikasi wasit internasional ini dikeluarkan langsung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia beberapa waktu lalu," ujar putri pasangan Marsarji dan Fauzatul Islah ini.
Dikatakannya, dalam ajang kompetisi olahraga negara-negara se Asia ini, putri kelahiran Pariaman 22 tahun silam tersebut akan memimpin pertandingan soft tenis yang diikuti negara Asia seperti Korea, Jepang, China Taipe, India, Filipina, Indonesia dan beberapa tim dari negara lainnya.
Namun, ia belum bisa memastikan apakah sebagai Chair Umpire atau Vice Umpire pada pertandingan Soft Tennis Asian Games Jakarta-Palembang.
Sebelum di Asian Games 2018, Novita telah memimpin pertandingan Test Event Road To Asian Games pada November 2017 silam.
"Pertandingan pertama dilaksanakan pada 28 Agustus, namun hingga saat ini saya belum menerima jadwal pertandingan. Kemungkinan ada pergantian posisi wasit, perwakilan dari Indonesia bisa saja menjadi Chair Umpire atau Vice Umpire, tergantung kondisi," katanya.
Perkenalan dirinya dengan olahraga soft tenis terbilang singat. Mengikuti pelatihan wasit lisensi B yang kebetulan dilaksanakan di Pariaman pada 2017 silam mengantarkan Novita menjadi wasit cabang soft tenis pada Asean Games tahun 2018.
Alumnus jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di salah satu universitas negeri di Sumatera Barat ini, sempat ragu untuk mengikuti seleksi wasit soft tenis Asian Games 2018. Pasalnya, latar belakang pendidikannya yang bukan bidang olahraga, ia anggap akan menjadi kendala dalam memahami aturan pertandingan cabang olahraga soft tenis.
Belum lagi kekuatirannya terkait izin dari Dinas Satpol PP dan Damkar Kota Pariaman tempat ia bertugas. Ia merasa berat hati harus meninggalkan tugas kala mengikuti latihan rutin saat sebelum pelaksanaan Asian Games. Namun kekuatiran itu hilang, keluarga dan Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar mendukung dirinya.
"Awalnya saya ragu untuk lanjut ke Asian Games ini. Sempat cemas juga, apalagi pertandingan sekelas Asian Games. Namun dukungan keluarga besar dan pimpinan mendorong saya hingga yakin bisa melaksanakan tugas memimpin pertandingan," kata dia.
Terpisah Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kota Pariaman Handrizal Fitri mengaku bangga atas dipercayanya salah seorang personel di instansinya menjadi salah seorang wasit pada Asian Games tahun 2018.
"Ini menjadi kebanggaan bagi masyarakat Sumbar, terutama Kota Pariaman dan Dinas Satpol-PP," katanya.
Ia berharap, Novita Sari mampu melaksanakan tugas memimpin pertandingan cabang olahraga soft tenis dengan baik dan profesional. (Nanda)