Terlihat warga memantau luapan banjir hingga senja hari. Foto/istimewa/Herry Kurniawan |
Hujan yang intens dengan curah lebat tersebut membuat Sungai Batang Nareh di daerah itu meluap hingga ke pemukiman warga. Selain merendam rumah warga--tingginya air yang mencapai setinggi dada orang dewasa ini--membuat jalan di daerah itu lumpuh total.
Menurut Kapolres Pariaman AKBP Bagus Suropratomo Oktobrianto, banjir di Kampung Dalam merendam ratusan rumah, fasilitas umum dan hanyutnya hewan ternak milik warga, seperti sapi, kerbau, tambak ikan, dll.
"Ada 290 orang yang dievakuasi tim SAR Padangpariaman. Ada ke rumah sanak familinya, ke surau dan beberapa warga ada yang menolak untuk dievakuasi. Puluhan ekor ternak dan ikan juga ikut terbawa arus banjir," jelas Kapolres Pariaman.
Menurutnya, hingga pagi ini, Selasa (27/3), sebagian warga korban banjir berangsur kembali ke rumah masing-masing, setelah genangan air mulai surut.
"Mulai surut pukul 21.30 WIB, beberapa sudah ada yang mulai kembali ke rumah masing-masing," pungkasnya.
Sementara dari pantauan wartawan di lapangan Senin, hujan lebat melanda Nagari Sikucua Barat, Kecamatan V Koto Kampung Dalam, cemaskan warga sekitar karena luapan air sungai terus meninggi.
Hujan dari siang hingga sore itu, membuat dua aliran sungai yang ada di daerah setempat melimpah. Kiri kanan aliran sungai, merupakan sawah produktif milik warga.
Dampak dari luapan air nyata mengancam panen warga karena tanaman padi mereka terendam banjir. Banjir juga menyebabkan satu jembatan penghubung antarnagari putus.
Hingga berita ini diturunkan, Pihak Pemkab Padangpariaman belum merinci total kerugian akibat banjir tersebut. (Nanda/Doni)