Walikota Mukhlis sedang meninjau pembangunan infrastruktur Pulau Tangah bersama beberapa pimpinan SOPD. FOTO/Junaidi |
Ia menyebut, dampak dari pembangunan infrastruktur kepariwisataan dalam beberapa tahun terakhir, telah bisa dinikmati masyarakat. Menurutnya, dari tingginya jumlah wisata berkunjung ke Pariaman telah menumbuhkan sektor ekonomi kerakyatan berupa berdirinya kedai kuliner, kerajinan dan sektor kreatif lainnya.
"Beberapa destinasi bahkan menjadi ikonik. Seperti Pulau Angsoduo, Konservasi Penyu, Gandoriah dan yang terbaru trekking di Hutan Bakau (mangrove)," ujar Syafinal Akbar di Pariaman, Minggu (14/1).
Pariaman yang di depannya membentang empat pulau terdekat, imbuh Syafinal, juga sedang diproyeksikan sebagai objek wisata sesuai dengan potensinya masing-masing.
"Pulau Kasiak untuk wisata edukasi, sedangkan Pulau Angsodua menjelma sebagai wisata keluarga yang sangat ramai dikunjungi. Sekarang kita bersama Pemko Pariaman sedang mempercantik Pulau Tangah," jelas Syafinal.
Ia menyebut, untuk pembangunan Pulau Tangah, pihaknya di dewan akan mendukung penuh penganggarannya. Jika dermaga apung dibangun oleh KKP RI, pedestrian sepanjang 800 meter dan gazebo atau pondok peristirahatan sebanyak 15 unit, telah dianggarkan dan hampir rampung.
"Ke depan tentu akan kita bahas bersama TAPD Pemko Pariaman dan tentu saja setiap pembangunan di pulau-pulau kecil tidak boleh merusak ekosistem yang ada," pungkasnya.
Sebelumnya, Kamis lalu, Walikota Pariaman Mukhlis Rahman telah meninjau Pulau Tangah. Ia menyatakan dermaga apung sudah tuntas 100 persen, sedangkan pedestrian dan gazebo tinggal beberapa item lagi.
Selain itu, kata Mukhlis, pihaknya juga berencana melakukan pembangunan taman burung, kolam air tawar dan sejumlah sarana prasarana pendukung lainnya.
"Jika pembangunan sudah selesai semuanya, akan dibuka untuk umum untuk dinikmati masyarakat dan wisatawan," sebutnya. (OLP)