Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Dinkes Padangpariaman Akan Luncurkan Public Safety Center 119

8 Desember 2016 | 8.12.16 WIB Last Updated 2016-12-08T06:55:56Z



Bali -- Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padangpariaman mendirikan Public Safety Center (PSC). PSC merupakan pusat pelayanan pengaduan masyarakat dengan membuka layanan nomor telepon 119.

Program tersebut akan direalisasikan pada tahun 2017 melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dilengkapi fasilitas gedung, ambulance dan pusat data. Hal itu sebagaimana diungkap oleh Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Padangpariaman Aspinuddin ketika melalukan kaji banding di Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali.

"Atas arahan Bapak Bupati, kita 24 jam melayani kesehatan masyarakat" kata dia, di Puskesmas Blah Batuh II, Gianyar, Bali, Rabu (7/12).

Dia menambahkan, Pemkab bersama DPRD Padangpariaman telah lama fokus dalam bidang pelayanan kesehatan, diantaranya dengan melahirkan Program Padangpariaman Sehat (PPS) sejak dua tahun lalu.

PPS, lanjut dia, merupakan paradigma baru dalam pelayanan kesehatan di mana petugas kesehatan mendatangi rumah penduduk untuk menanyakan kesehatan masyarakat sekaligus sosialisasi pola hidup sehat.

"Jika ditemukan orang yang sakit langsung diobati, jika perlu penanganan ke rumah sakit. Biayanya gratis ditanggung oleh pemerintah daerah dan BAZNAS. Sukses PPS ditandai dengan menekan angka kematian ibu hingga nol kasus pada tahun 2015," terang dia.

Atas keberhasilan itulah, ujar dia Padangpariaman mendapat pengakuan pemerintah pusat dengan diraihnya penghargaan Ksatria Bhakti Husada dan Kabupaten Sehat tahun 2015. Baru-baru ini juga dipercaya sebagai salah satu lokasi pencanangan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dari 10 kota di Indonesia.

"Alhamdullilah, Program Padangpariaman Sehat dikenal sebagai daerah pelayanan kesehatan terbaik dan menjadi rujukan nasional," kata mantan Direktur RSUD Paritmalintang itu.

Dia menuturkan, setelah berjalan dua tahun, PPS dievaluasi dimana dinas kesehatan berinovasi dengan memanfaatkan teknologi informasi dengan meluncurkan program Padang Pariaman Sehat Online dan e-Puskesmas.

"Hal ini bertujuan memudahkan dalam pendaftaran pasien, dokter yang menangani, obat yang diberikaan, penyakit yang diderita yang direkap Puskesmas setiap hari, bulan dan tahunnya," jelas dia.

Dalam persiapan ke-25 Puskesmas di Padangpariaman menjadi BLUD, pihaknya telah membuat draf Rancangan Peraturan Daerah Tarif untuk dibahas bersama DPRD menjadi Peraturan Daerah. Perda Tarif ini akan menjadi dasar hukum pengelolaan keuangan BLUD (Badan Layanan Unit Daerah) di daerah.

"Semoga Ranperda ini bisa ditetapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama," pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Komisi IV DPRD Dwiwarman menambahkan bahwa dinas kesehatan harus terus berinovasi untuk mempercepat dan memudahkan masyarakat mulai antri berobat hingga mendapatkan obat. Pelayanan juga mengutamakan keramahan, prosedur yang tidak berbelit-belit serta biaya murah.

"Kita apresiasi dinkes dan jajaran  yang sudah bekerja optimal memberikan pelayanan kesehatan masyarakat," ujar Dwiwarman.

Sementara itu Kepala Bidang Kesehatan Gianyar, Tri, mengatakan bahwa program kesehatan di Gianyar sudah lebih baik melebihi target MDGS dan RPJMN. Tahun 2015, kata Tri, angka kematian ibu tidak ada lagi, sedangkan angka kematian balita berkurang drastis. Selanjutnya ia memaparkan bahwa 13 Puskesmas di Gianyar sudah menerapkan (BLUD).

"Puskesmas menjadi BLUD sejak tahun 2011 yang lalu," sebut dia.

Maih pada kesempatan yang sama, Kepala Puskesmas Blahbatu II Intan Ayurni, mengakui awal mula penerapan BLUD masih bermasalah karena kurangnya sosialisasi dan masalah teknis lainnya. Namun berkat pembinaan, saat ini tidak ada masalah lagi dan bisa mengelola keuangan di Puskesmas masing-masing.

"Kita juga lakukan konsultasi ke Kemendagri untuk pemantapan BLUD," ujar Intan.

Dalam operasional BLUD, pihaknya didukung Dinas Keuangan untuk mengadakan pelatihan SIMDA dan penataan aset. Pihaknya tidak mengadakan pelatihan dalam menjalankan pelayanan Puskesmas. Pihaknya mengakui masih kekurangan tenaga pengelola keuangan yang berlatar pendidikan ekonomi akuntansi.

Ia mendorong agar Puskesmas di Padangpariaman agar bisa merencanakan, mengelola dan melakukan pengawasan terhadap kebutuhan Puskesmas.

"BLUD Puskesmas sebaiknya diterapkan juga di Padangpariaman untuk melayani masyarakat," sambungnya.

Kaji banding ke kabupaten Gianyar diikuti oleh Kadis Kesehatan Aspinuddin beserta Kabid, Inspektur Dewi Roslaini, Kabag Humas Hendra Aswara dan 25 Kepala Puskesmas se-Padangpariaman.

HA/OLP
×
Berita Terbaru Update