Walikota Pariaman Mukhlis Rahman berharap digelarnya Pariaman Fashion Parade (PFP) tahun 2016 menjadi batu loncatan untuk pengembangan industri seni kerajinan lokal ke kancah nasional.
Kata dia, di Lapangan Merdeka Pariaman, Jumat malam (13/4), PFP 2016 sekaligus untuk meningkatkan kreatifitas dan kualitas para diseiner lokal agar bisa bermain di dunia fashion yang lebih tinggi, bukan hanya sekedar penampilan hasil disein oleh para model.
"Sesuai dengan Undang-Undang nomor 13 tahun 2014 tentang pengembangan industri kecil Indonesia, kita harus dorong percepatan industri kecil menengah di Kota Pariaman," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, baju kuruang basiba dengan corak khas, sangat diminati dan punya prospek menjanjikan di dunia industri fashion.
Senada dengan Mukhlis, Ketua Dekranasda Provinsi Sumbar, Nevi Zuairina Prayitno, mengatakan PFP merupakan ajang promosi kerajinan lokal supaya dikenal luas.
"Selain sebagai suatu momentum pengenalan aneka kerajinan daerah, kegiatan tersebut dinilai efektif dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperindag Kota Pariaman, Gusniyeti Zaunit selaku penyelenggara PFP 2016, mengatakan, Kota Pariaman terkenal dengan hasil seni kerajinan tangan seperti sulaman dan bordir termasuk aspek budaya yang tak luput dari proses inovasi dan kreatifitas masyarakat.
Dia menyebut, PFP akan dilaksanakan selama tiga hari dari tanggal 13 s/d 15 Mei 2016 di Lapangan Medeka Pariaman bekerjasama dengan Dekranasda provinsi dan kota, wardah cosmetik, majalah parasdan asosiasi perancang pengusaha mode Indonesia (APPMI).
PFP sendiri mendatangkan diseiner cukup ternama Ida Leman dari Jakarta, diseiner Medan, Riau dan sejumlah perancang busana lokal Sumbar.
TIM
