Kedatangan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani beserta sejumlah menteri terkait dan rombongan disambut antusias oleh masyarakat Padangpariaman, Jum'at (29/4). Puan mengunjungi makam Syekh Burhanuddin sekaligus mesjid raya Syekh Burhanuddin di Ulakan Tapakis dan bertolak ke Nagari Sintuak Toboh Gadang.
Kunjungan puteri mantan Presiden Megawati itu adalah yang kedua kalinya bagi Puan di mana kunjungan pertama saat menghadiri pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Padangpariaman periode 2010-2015 di tahun 2010. Usai ziarah ke makam Syekh Burhanuddin di Ulakan Tapakis, Puan disambut ratusan masyarakat yang telah menunggunya di Pasar Nagari Sintuak untuk penyerahan bantuan program pengentasan kemiskinan.
Pada kesempatan itu diserahkan bantuan untuk Kabupaten Padangpariaman dengan total nilai Rp41 milyar. Dengan rincian, bantuan program keluarga harapan (PKH) bagi 3.890 KK sebesar Rp9,9 milyar, bantuan lanjut usia (BLU) bagi 124 jiwa sebesar Rp297 juta, bantuan bagi penyandang disabilitas kepada 259 Jiwa sebesar Rp932 juta.
Kemudian bantuan beras sejahtera (BBS) bagi 21.794 KK sebesar Rp28 milyar, bantuan kendaraan penanggulangan korban bencana alam terdiri dari mobil dapur umum lapangan (Dunlap), mobil truck dan sepeda motor senilai Rp843 juta, bantuan hibah dalam negeri (BHDN) bagi 300 KK sebesar Rp60 juta dan bantuan kelompok usaha bersama (KUBE) bagi 60 kelompok sebesar Rp1,2 milyar.
Kepada masyarakat penerima bantuan, Menko Puan menghimbau agar benar-benar digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, dan sisa uangnya bisa digunakan untuk berdagang agar mendatangkan tambahan penghasilan.
"Uangnya tidak boleh digunakan buat beli HP baru dan isi pulsa. Gunakan untuk keperluan yang tidak konsumtif," kata cucu Presiden RI Soekarno itu di Pasar Sintuak.
Di saat yang sama, Menteri Sosial Kofifah Indar Parawansa mengatakan, bantuan yang diberikan hendaknya menjadi stimulan bagi keluarga miskin untuk lebih semangat keluar dari garis kemiskinan dan menjadi keluarga yang produktif dan mandiri nantinya.
Dia juga mengingatkan kepada para ibu hamil agar menggunakan dana tersebut untuk kesehatan janinnya. Begitu juga untuk ibu yang memiliki balita, agar menggunakan dana bantuan untuk memenuhi gizi anaknya.
"Yang hamil untuk perbaikan gizi janin dan ibunya. Yang balita untuk perbaikan gizi balitanya. Bilang juga sama bapaknya di rumah," kata Khofifah.
Salah seorang penerima bantuan PKH, Eni (38), menyebut akan menggunakan bantuan yang dia terima untuk membeli baju sekolah, buku dan alat tulis bagi anaknya. Ia mengakui program PKH tersebut sangat membantu untuk menghidupi keluarganya.
"Terima kasih Ibu Puan, uangnya nanti akan saya gunakan untuk biaya sekolah anak dan tambahan modal berdagang," kata Ibu lima anak itu.
Sebelum acara penyerahan bantuan, Menko Puan Maharani melakukan pemancangan tonggak tuo laga-laga Nagari Sintuak yang berjarak 100 meter dari Pasar Sintuak. Laga-laga nantinya sebagai ajang silaturahmmi masyarakat dalam bermusyawarah dan pagelaran seni budaya anak nagari.
ZIARAH KE MAKAM SYEKH BURHANUDDIN
Sebelum hadiri Alek Nagari Sintuak, Menko Puan Maharani beserta rombongan mengunjungi Mesjid Agung Syekh Burhanuddin (MASB) sekaligus ziarah ke Makam Syekh Burhanuddin di Nagari Ulakan Kec. Ulakan Tapakis.
Bupati Padangpariaman Ali Mukhni dalam sambutannya mengatakan bahwa MASB peletakan batu pertamanya oleh Taufik Kiemas, ayahanda Puan Maharani pada tangal 5 April 2004 silam.
Selama 10 tahun, pembangunan mesjid selalu dianggarkan hingga mencapai Rp12 milyar dan kemudian diresmikan tanggal 15 Juni 2014. MASB sendiri adalah kebanggaan bagi Sumatera Barat yang sudah menjadi kawasan wisata religius yang terkenal di dalam dan luar negeri
"Alm. Bapak Taufik Kiemas adalah orang yang berjasa untuk pembangunan mesjid agung. Jika tidak diawali oleh Almarhum, mustahil kita bisa memiliki mesjid yang megah ini," kata bupati didampingi wakil bupati Suhatri Bur.
Pengembangan MASB, kata Ali Mukhni, membutuhkan dana sebesar Rp46 milyar lagi yang digunakan untuk penataan makam, mesjid, PKL dan ruang taman hijau sesuai masterplan.
Kata dia, mesjid seluas 40x40m itu mampu menampung sekitar 3.000 jamaah. MASB ditetapkan sebagai kawasan wisata religius tradisi "Basyafa" yang dihadiri ratusan ribu jamah syatariah dari dalam dan luar negeri untuk ziarah ke makam ulama yang pertama kali mengembangkan ajaran islam di ranah minang itu.
"Tadi sudah kita serahkan proposal pembangunan. Mudah-mudahan ditindaklanjuti," kata bapak tiga putra itu.
Menko Puan Maharani mengaku terkejut dengan kemegahan MASB di Ulakan. Ia tak menyangka berdiri suatu rumah ibadah yang ramai dikunjungi oleh jamaah dari segala daerah.
Berkaitan dengan sejarah mesjid dan makam Syekh Burhanuddin, ia berharap masterplan yang telah disiapkan agar segera direalisasikan. Ke depan, kata dia, mesjid agung bisa dijadikan destinasi wisata religius yang terkenal di Indonesia bahkan luar negeri.
"Saya dukung pengembangan Mesjid Agung Syekh Burhanuddin agar dijadikan salah satu pusat wisata religius di tanah air," kata Puan yang mengenakan kerudung putih itu.
Menko Puan juga menyerahkan bantuan untuk MASB berupa 30 gulung sajadah, 20 mukena, 20 Al Quran dan satu unit mimbar.
Usai acara, Menko Puan dan rombongan juga ziarah dan berdoa di makam Syekh Burhanuddin yang dampingi Menterii Sosial Kofifah Indar Parawansa, Anggota DPR RI ALex Indra Lukman, Kepala BNPB, Bupati Ali Mukhni dan Suhatri Bur.
HA/OLP