Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Peringati Maulid Nabi, Surau Pincuran Tujuah Helat Festival BUNGO LADO

19 Januari 2014 | 19.1.14 WIB Last Updated 2014-01-19T04:54:03Z




Dalam memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW ada berbagai tradisi lokal masyarakat yang masih bertahan. Seperti Malamang, Badoncek, dll. Di Surau Pincuran Tujuah Pakandangan Padangpariaman ada tradisi unik dalam memperingati maulid Nabi, sebagaimana acara yang dihelat dan dihadiri oleh berbagai unsur lapisan masyarakat pada tanggal 15 Januari 2014. Yaitu Tradisi Bungo Lado.



Acara tersebut dihadiri oleh berbagai unsur Tokoh Masyarakat, diantaranya Muslim Kasim (Wagub Sumbar), Ali Mukhni (Bupati Padangpariaman), Leonardy Harmainy (Pimpinan DPRD Sumbar) serta Masni Rani Mochtar, tokoh bundo kanduang yang juga Caleg DPR-RI Partai NasDem Nomor urut 5 Dapil II Sumbar.




Menurut Masni, acara maulid nabi adalah kenangan manis yang tidak terlupakan semasa dia kecil di Sungai Limau dahulu.

"Acara seperti ini merupakan kenangan manis masa kecil semasa masih tinggal di Sungai Limau. Keramaian maulid nabi dengan iringan jamba dari masyarakat sekeliling merupakan budaya adat yang sangat tinggi nilainya dan perlu di lestarikan," kata dia.

Selain rombongan yang disebutkan diatas acara itu juga dihadiri oleh Buya Bagindo Letter dan Muchsin Ayub (Mantan Kepala BPS Provinsi Sumatera Barat). Mereka disambut dengan gandang tasa oleh puluhan anak muda setempat.

Bungo Lado adalah pohon uang yang diusung oleh  berbagai kelompok masyarakat, diantaranya, bungo lado korong, nagari, majelis taklim, dan sekolah-sekolah. Bungo Lado tersebut nantinya akan diberikan kepada panitia Surau Pincuran Tujuah untuk digunakan membangun surau tersebut. Uang yang tersemat di pohon Bungo Lado tersebut adalah hasil sumbangan Masyarakat dan Undangan.

Menurut Masni, Bungo Lado adalah sebagai bentuk kebersamaan masyarakat dalam menghimpun dana untuk pembangunan.

"Hal ini menunjukan nilai-nilai kegotongroyongan masyarakat, Bungo Lado adalah cara yang unik mereka lakukan demi tujuan yang amat baik," tandasnya.

Acara tersebut ditutup dengan makan Bajamba bersama seluruh undangan dan ratusan masyarakat yang hadir di Surau Pincuran tujuah pakandangan.


×
Berita Terbaru Update