Jakarta, pariamantoday - Ikatan Keluarga Limo Koto dan Sekitarnya (IK-LIMKOS) meningkatkan penggalangan dana terpusat untuk membantu warga terdampak banjir dan longsor yang melanda Padang Pariaman dan sejumlah wilayah lain di Sumatera Barat, Senin (8/12).
Organisasi perantauan itu menyebut bencana tersebut turut memukul anggota keluarga besar IK-LIMKOS yang tersebar di berbagai kota.
Bendahara IK-LIMKOS, H. Bujang Davidco, mengatakan pola bantuan yang berjalan selama ini masih bersifat sporadis dan personal sehingga perlu pengelolaan terkoordinasi.
“Banyak keluarga besar IK-LIMKOS terdampak banjir dan longsor, mulai dari Padang Pariaman, Agam hingga Sibolga. Keluarga IK-LIMKOS ikut merasakan, berempati, dan akan berusaha membantu,” ujarnya melalui sambungan telepon dari Jakarta.
Ketua IK-LIMKOS, Ismet Jaya Piliang, menyampaikan kondisi di lapangan masih memprihatinkan. Lima warga Bukik Caliak, Nagari Campago Kampung Dalam, yang bermukim di Palembayan, Agam, dilaporkan meninggal setelah terseret material longsor.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan identitas, dan disepakati jenazah dimakamkan di sana,” kata Ismet yang kini berada di Pariaman memantau perkembangan.
Sementara itu, sambung Ismet, di Sibolga, lima warga IK-LIMKOS lainnya terpaksa dipulangkan setelah rumah mereka hancur diterjang galodo.
“Alhamdulillah mereka selamat. Setelah mengungsi, kini sudah dipulangkan ke kampung halaman,” ujarnya.
Ismet menambahkan bahwa banyak keluarga besar IK-LIMKOS membutuhkan bantuan logistik dasar seperti pangan, pakaian, obat-obatan, dan tempat tinggal sementara.
Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat, donatur, dan jaringan perantauan memperkuat solidaritas dengan memberikan bantuan tunai maupun barang.
“Setiap donasi sangat berarti bagi keluarga besar kita yang terdampak,” kata Ismet. (OLP)