Ada yang menarik dengan pernyataan Mukhlis saat melantik 174 pejabat struktural di lingkungan Pemko Pariaman senin lalu. Pernyataan Mukhlis tersebut terkait jabatan Kepala Dinas Pariwisata Kota Pariaman. Mukhlis mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada pejabat yang memenuhi kriteria memuaskan untuk diangkat sebagai Kepala Dinas Pariwisata, sehingga Mukhlis mengangkat Sekretaris Dinas Pariwisata sebagai PLT untuk sementara waktu.
Kita maklum akan sikap Mukhlis tersebut bersebab dalam visi misinya, dia, Mukhlis-Genius, memang menitik-beratkan pembangunan pariwisata untuk Kota Pariaman, dan mereka juga sudah melakukan berbagai langkah untuk menuju kearah itu. Mereka, sebagaimana yang pernah saya tulis sebelumnya, akan melakukan terobosan besar dalam membangun kawasan Wisata Pantai dan Bahari. Untuk kawasan wisata pantai, mereka sudah mulai menggandeng investor untuk menggarap kawasan pantai Kata Pariaman. Disana akan dibangun resort, wahana, hingga area kolam renang dan pemandian air laut. Tanah seluas 9 hektare lebih sudah diserahkan warga setempat kepada Pemko untuk diberikan Hak kelolanya kepada investor. Jika terwujud, Kawasan Pantai Kata akan menjadi Destinasi baru kawasan wisata pantai di Provinsi Sumatera Barat ini.
Kemudian akan melakukan kerjasama dibidang kebudayaan dan Pariwisata dengan Pemerintah Iran untuk menggelar festival budaya bersama, khususnya Tabuik. Pesta Budaya Tabuik 2014, jika hal itu terwujud, sudah hampir dipastikan akan punya tema berbeda dengan pesta Tabuik sebelumnya.
Yang tak kalah menariknya tentu adalah kawasan pantai Gandoriah dan Pantai Pauh Barat serta Manggung. Saya juga mendengar kabar bahwa semuanya itu akan dijadikan kawasan Pantai bertaraf Nasional, bahkan akan membangun Waterboom airlaut di salah satu pantai tersebut.
Semua itu tentu bukan pekerjaan mudah. Mukhlis dan Genius tentu musti punya tenaga terampil di bidang ke pariwisataan, apatah pula lagi Kepala Dinasnya sebagai ujung Tombak. Lini barisan depan. Mereka musti memiliki seorang Kepala Dinas yang inovatif dan kreatif, harus pintar melobi keatas dan kebawah. Musti pandai mengambil hati masyarakat, sebab kawasan yang akan dibangun tersebut juga terdapat pemukiman penduduk dan tempat usahanya masyarakat yang sudah menahun. Seorang Kepala Dinas musti bisa mensosialisasikan kepada masyarakat dampak positifnya kelak jika pembangunan itu terwujud. Sang Kepala Dinas Pariwisata untuk saat ini, musti bisa menjawab tantangan tersebut. Untuk memenuhi kriteria tersebut, tentu bukanlah pekerjaan yang mudah, sebab kita bicara SDM dalam artian yang sesungguhnya.
Catatan Oyong Liza Piliang