Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Humas Pemko Sawahlunto: Karena Itulah Kami Kesini

29 Januari 2014 | 29.1.14 WIB Last Updated 2014-01-29T10:41:38Z




Kota Pariaman patut berbangga ihwal sistem pelayanan Humas serta tata kelolalnya. Humas Setdako Pariaman sebagaimana kita tahu acapkali juara tingkat nasional dalam berbagai even yang di ikuti oleh setiap kota/kabupaten dan provinsi diseluruh Indonesia, tak jarang malah menyabet peringkat utama dalam kategori tertentu. Mereka memiliki majalah Tabuik dengan isi, tema serta kualitas kertas yang bagus.

"Ruangan Humas Kota Pariaman bagus sekali, besar. kalah kami, Sering Juara Tingkat Nasional, makanya kita kemari," kata Devi Susanti, staf Humas Pemko Sawahlunto. Dia cantik dan Good Looking.. hmm..



                         Devi Susanti

Pujian tersebut terlontar seketika, dengan ekspresi polosnya.

Barusan memang Kabag Humas Setdako Sawahlunto beserta tiga orang stafnya berkunjung kesini. Selain melakukan silaturahmi dengan Humas Setdako Pariaman, dengan sedikit malu-malu Asril Hasan, SH mengakui mereka juga datang untuk studi banding.

"Kita Silaturahmi, tapi sekalian studi banding,, hehe.." ujar Asril Kabag Humas Setdako Sawahlunto mengalir.

Kota Sawahlunto dahulunya dikenal sebagai Kota tambang batubara. Dizaman belanda, Kota Sawahlunto dikenal juga sebagai daerah buangan, maka tak heran kita dengar istilah "urang rantai" menggambarkan bagaimana tawanan dari luar sumatera di datangkan ke Kota tersebut dahulunya yang konon untuk dipekerjakan di tambang batubara milik kolonial belanda kala itu. Pria disana hingga kini lumrah disapa "mas" disamping "uda".

Sekarang, Kota Sawahlunto sangat mencengangkan. Mereka melakukan lompatan besar dalam sejarah pembangunannya. Kota Sawahlunto tidak lagi mengandalkan tambang batubara sebagai pendapatan asli daerahnya. Di era kekinian, Kota Sawahlunto urutan kedua setelah bali kategori minimnya masyarakat pra sejahtera. artinya, penduduk Sawahlunto hanya kalah dengan Bali yang memiliki orang "melarat" paling sedikit di Indonesia. Di Sawahlunto sekarang ada kebun binatang, danau buatan serta waterboom yang ramai dikunjungi wisatawan domestik.

"Kalau Ke Sawahlunto jangan saat lebaran, dijamin macet," kabar Devi stereotipe menggambarkan betapa ramainya wisatawan berkunjung musim liburan lebaran Idul Fitri.

Saya tidak paham betul pokok soal yang mereka bahas antara Hendri Kabag Humas Pemko Pariaman dengan Humas Kota Sawahlunto. Namun secara tersirat saya dapat melihat sekilas bahwa hubungan tersebut akan berlanjut, bisa saja saling sharing pengalaman antar kedua lembaga sejuruan tersebut.

Catatan Oyong Liza Piliang
×
Berita Terbaru Update