Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Masih Terjajah

2 Juni 2013 | 2.6.13 WIB Last Updated 2013-06-02T09:22:59Z





Apa yang ada di pikiran kita sebaiknya kita aplikasikan dalam bentuk tindakan dan aksi sebelum pokok pikiran tersebut buyar dan menguap kelangit. seorang Filsuf Aristoteles menuangkan kerangka pokok pikirannya kedalam bentuk tulisan begitu juga Plato dll. Pelukis Micael Anggelo menuangkannya diatas Kanvas. begitu seterusnya hingga Buya Hamka Ulama besar, Budayawan Muslim Modern asal Ranah Minang ini. 

Pokok Pikiran orang terdahulu tersebut terus ada hingga sekarang dan terus dikembangkan. kekuatan pikiran bisa mengubah Peradaban demikian saya berpendapat.

Jarang kita menemui orang besar dizamannya yang tidak mempunyai Pola pikir pendobrak, mereka dapat mengguncang peradaban semasa mereka hidup. kita ambil contoh Abraham Lincoln dan Hitler, dua Tokoh yang saling bertolak belakang . Lincoln dengan pembesan Budak kulit hitamnya menganggap semua Manusia sama dimata Tuhan dan Konstitusi Amerika sedangkan Hitler sangat Ekstrim ingin memusnahkan peradaban Yahudi dimuka bumi ini. apapun alasannya, kedua Tokoh tersebut sangat begitu Masyhur hingga sekarang ini dengan segala Kontroversi yang menyertainya.

Indonesia juga demikian. kita memiliki Tokoh besar semacam H Agus Salim, Hos Cokroaminoto, Bung Tomo, Sutan Syahril dan Soekarno-Hatta. mereka dulu berjuang demi Negara republik ini berlandaskan Ideologi kebangsaan, mereka berjuang membebaskan Nusantara ini dari penjajahan dengan segala cara dan pengorbanan, mereka ingin Nusantara yang terdiri dari Ribuan Suku ini berdaulat dan memerintah diri mereka sendiri secara Mandiri. tak ada yang mereka harap umpan berbalik dari apa yang mereka perjuangkan tersebut selain ingin melihat anak cucu mereka kelak hidup Makmur berdampingan dalam ragam kesukuan. mereka tak mengharap Pamrih dari apa yang telah mereka lakukan untuk bangsa ini.

Ketulusan semacam demikian sangat sulit kita jumpai pada Politisi yang mengaku sebagai Negarawan dimasa sekarang ini. mereka terjun dalam kancah Politik lebih kental Ideologi Partai yang mengusung mereka daripada Ideologi kebangsaan yang semustinya di Nomor Satukan. celakanya lagi bahkan yang tidak punya Ideologi sekalipun melainkan hanya mementingkan diri sendiri dan kelompok kecilnya, mereka biasa disebut kalangan Oportunis yang merusak cita-cita pendiri bangsa . 



Orang seperti inilah yang meruntuhkan peradaban berbangsa dan bernegara. Korupsi selalu datang dari kalangan seperti ini, mereka lebih tepat disebut musuh Negara yang sebenarnya, Ulah mereka Negara ini tak bertemu kemajuan bersebab kerjanya dalam berkuasa untuk memperkaya diri dengan cara-cara melawan Hukum Negara dan Hukum Alam. Mereka musti kita basmi dengan Tangan besi semacam para pejuang dulu mengusir penjajah dengan bersenjatakan bambu Runcing.

Hukum seyogyanya adalah panglima tertinggi. namun pelaku aparat penegak yang Oportunis justru merusak peradaban Hukum itu sendiri, sehingga sangat sulit kita temui diera sekarang ini Hukum yang benar-benar memenuhi rasa keadilan. acap mereka berbuat memutar balikan Fakta dan kebenaran yang semustinya mereka tegakan. demi Uang dan Materi sebagai pemenuh Gaya Hidup Hedonis yang mereka anut alasan yang selalu mereka rujuk sesuai Fakta yang terlihat telanjang dimata publik. 


Pendiri bangsa terdahulu jika tau akan begini saya rasa lebih baik akan membiarkan Negara Ini diurus Belanda dan Kompeni, jika melihat anak dan Cucu mereka sekarang berlaku seakan Menjajah satu diantara lainnya demi Materi dengan Keji melebihi Kompeni Belanda dimasa mereka hidup dahulunya.

Takan Pernah Merdeka suatu Peradaban Jika masih ditemukan Kesenjangan Hak dan Sosial yang semustinya adalah Milik seluruh Warga dalam sebuah Peradaban.

Catatan Oyong Liza Piliang


×
Berita Terbaru Update