Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Anggota DPRD Kabupaten Padangpariaman “Dewan Lakhnat”

7 November 2012 | 7.11.12 WIB Last Updated 2012-11-07T15:08:23Z


Di jumpai bersamaan dengan pembukaan lomba layang-layang dan sepak rago yang dilaksanakan belum lama ini, Jumat (2/11) bertempat di Sikucur, Kp Dalam. Syafrudin CR, adalah anggota Komisi Satu DPRD Kab. Padangpariaman dari Partai Buruh Indonesia yang tergabung kedalam fraksi PDI P.

Saat dimintai keterangannya berkaitan dengan statement yang dilontarkan ketika peresmian kantor IKK (25/10) lalu, didepan podium yang didengar oleh banyak media yang ditujukan kepada seluruh anggota dewan yang berasal dari kabupaten padangpariaman sebanyak 34 orang lainnya dari berbagai fraksi, menyatakan anggota dewan tersebut adalah wakil lakhnat.

Alasannya, Syafrudin merasa gerah dengan tingkah laku anggota dewan yang dianggap tidak pantas dsebagai wakil rakyat. Pasalnya, Undangan resmi sebanyak 35 anggota dewan (termasuk Syafrudin, -red) yang dilayangkan Bupati kepada Sekwan, agar hadir dalam peresmian gedung IKK di Paritmalintang terkesan diabaikan, hal itu terbukti tidak satupun anggota dewan lainnya yang terlihat ketika itu selain dirinya sendiri. 
“bagaimana bisa anggota dewan tersebut dibilang wakil rakyat, atau menyampaikan aspirasi rakyat, sedangkan undangan wajib saja sebagai anggota DPRD, dalam rapat paripurna, rapat fraksi, rmaupun rapat komisi yang wajib dihadiri, masih saja sering alfa, apalagi undangan ceremonial seperti peresmian gedung IKK.” Ucap Syafrudin. Saat itu Syafrudin mewakili DPRD dalam acara pembukaan lomba layang-layang dan sepak rago yang datang bersamaan dengan kedatangan Bupati dan rombongan.

Syafrudin menambahkan, ucapan yang dilontarkannya ketika berada didepan podium di gedung IKK saat itu wajar-wajar saja, Syafudin mengaku sering melontarkan kata-kata yang terkesan fulgar tersebut kepada sesama anggota dewan. Bagaimana tidak, dari segi kehadiran saja bisa dinilai konsistensi anggota dewan tersebut sebagai penyandang gelar wakil rakyat sangat tidak pantas didengar. “saya bicara dengan fakta yang ada, bukan mengada-ada, anda bisa cek absensi kehadiran seluruh anggota dewan, agenda molor sudah jadi hal yang biasa, akibat tidak punya kedisiplinan tepat waktu. Bagaimana mungkin bisa dipercaya untuk menyampaikan aspirasi masyarakat,”Ujar Syafrudin yang juga pernah bertugas di kepolisian.  
kiriman Ikhlas Darma Mulya ,jurnalis InterPos(idm)
×
Berita Terbaru Update