KAMIS petang saya berada dibukittinggi berangkat dari pariaman pukul 9 pagi, jalanan dimana saya tempuh sepanjang jalan relatif lancar dan lengang, hanya dipadang lua saja yg sedikit macet bersebab memang berpekan kamis (pasar tumpah). sebelum masuk kota bukittinggi saya sudah mengontak beberapa sahabat menanyakan dimana kita hendak berkumpul, dikarenakan palanta dakemong (cina minang yg jago meracik kopi)tentulah tak buka bersebab ramadhan, dan juga lahan parkir nan luas tempat palanta tersebut menyelat sudah disulap jadi pasar pabukoan resmi kota bukittinggi. ini tepatnya diatas jenjang 40 disekitaran pasar putih,pasar atas dan pasar lereng.
saya yg biasa memarkir mobil disana kini beralih diparkiran kebun binatang kinantan bukittinggi yg kala itu lengang sangat, hanya bisa dihitung dengan jari mobil yg terparkir disana.
areal parkiran pasar putih nan luas saya perhatikan tertata rapi oleh susunan lapak pedagang kuliner pabukoan kota bukittinggi. bang am yg tempo hari menerima pendaftaran pedagang tersebut sudah menunggu saya disebuah kedai kosong yg mana telah banyak sahabat-sahabat lainnya duduk dengan kemas disana, mereka umumnya para akak yg punya lahan masing-masing.. mulai parkiran, wc umum, ronda malam, dan kepala pedagang kaki-lima disekitaran pasar atas tersebut, dan juga pengusaha dan tokoh pemuda yg bila saya sebutkan mudah ditebak siapa orangnya.
kedatangan saya kebukittinggi kali ini beda dengan biasanya, saya punya agenda kusus terkait acara ormas yg akan dihelat disana bulan september nanti yg konon kabarnya akan dihadiri oleh bpk yapto suryo sumarno dan anak beliau yedi.
berbagai informasi yg saya dapat tempo hari dari bang lucky ketua pp bukittinggi, persiapan seakan bertambah impus saja dengan dibantunya oleh adik-adik kita dari SAPMA PP SUMBAR. begitu juga ujar boss martin ketua koordinator MUSWIL PP petang kamis ini pada saya. "kota bukittinggi siap menggelar MUSWIL ini dengan berbagai agenda penyambutan KETUM yg disesuaikan dengan kearifan lokal minangkabau nan meriah".semoga saja..
pasar pabukoan kota bukittinggi yg saya perhatikan sekitar jam 2 siang, para pedagang sudah mulai melakukan aktifitasnya dengan membawa kuliner khas bukittinggi yg dimasak entah dimana kepasar ini. tahun lalu saya perhatikan kelengkapan sajian dipasar pabukoan ini sungguh sangat beragam, mulai dari gulai menggulai sampai samba menyamba.. minuman pabukoan dari esteler sampai kolak dan kacang padi direbus santan.
ikhwal warung kelambu dikota ini pihak pemko dan ormas kepemudaan juga saling bahu-membahu dalam melakukan aksi penertiban guna menjaga suasana ramadhan terjaga, tertib, aman dengan komprehensif.. bukittinggi semakin tinggi saja buat digapai oleh kota-kota lainnya diwilayah sumbar ini saya perhatikan.. baik sisi ekonominya maupun tingkat kesadaran masyarakatnya dalam menjaga kota mereka ... semoga saja kota yg pernah jadi Ibukota Republik Indonesia ini semakin berjaya lagi dimasa-masa selanjutnya...
catatan Oyong Liza Piliang
