Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

RAJAWALI PATAH SAYAP BEGITULAH GAMBARAN INDONESIA SAAT INI

7 Juli 2012 | 7.7.12 WIB Last Updated 2012-07-07T15:29:20Z

Kaget juga membaca Kompas hari itu,bahwa Indonesia termasuk kategori negara gagal yang kalau di indeks diurutan nomor 63,ranking ini naik dari tahun sebelumnya yang nomor 64,artinya resikonya menjadi negara gagal semakin tinggi.

Beberapa orang yang optimis mengatakan “mari kita perbaiki,masih jauh lah Indonesia menjadi negara gagal…” indikator seperti perekonomian,dll pun disebutkan sebagai sesuatu yang masih jauh lebih baik dibandingkan negara lain yang ekonominya lebih buruk. Juga Menkopolhukam pun memberi perbandingan bahwa negara lain juga ada orang miskin,ada kerusuhan,dll….

Namun yang perlu dicermati bukan itu semua,penentuan negara gagal lebih kepada ditemukan adanya 3 indikator dari 12 indikator yang menyebabkan kegagalan sebuah negara. Indonesia mengalami tekanan demografis,dimana negara ini terbentuk dari gabungan beberapa pulau-pulau besar sampai kecil dengan aneka ragam budaya dan kepercayaan yang disatukan dalam sebuah kesatuan yang disebut Bhineka Tunggal Ika. Nah,ke-bhinekaan inilah yang sekarang menjadi masalah besar di Indonesia. Kebijakan pemerintah sekarang tidak mengatur hal tersebut,akibat reformasi dan globalisasi kebhinekaan menjadi terancam. Perpindahan penduduk dengan populasi mayoritas ke sebuah daerah yang populasi penduduknya minoritas telah membangkitkan rasa kedaerahan untuk membendung para pendatang,sebab mereka menguasai hak hidup penduduk asli,dsb. Kasus di Papua memberikan gambaran tekanan demografis itu ada.

Protes kelompok minoritas …? Walau tidak dijelaskan lebih detil dalam berita di Kompas,namun ini bisa dimaksudkan 2 hal,yaitu protes kelompok minoritas yang radikal dan kelompok minoritas yang dalam arti seperti kasus-2 di Papua atau kelompok Minoritas dalam hal keyakinan (agama) . Kalau protes kelompok minoritas radikal yang kemudian memunculkan radikalisme yang membuat negara atau pemerintah tidak bisa bertindak rasanya sangat aneh bila hal tersebut menjadi indikator,sebab menumpas mereka adalah hal yang tidak terlalu sulit. Tetapi kalau protes kelompok minoritas seperti kasus-2 di Papua dan kelompok minoritas dalam hal keyakinan (agama) bisa jadi ini benar adanya,sebab sekarang ini negara juga seolah membiarkan saja kondisi “perebutan” lahan fisik (tanah,dsb) serta penyebaran keyakinan dari yang mayoritas ke minoritas atau sebaliknya . Ketidak teraturan ini bisa menimbulkan konflik yang besar dan berpotensi sebuah kerusuhan rasialis seperti yang terjadi di negara-2 Afrika.

Hak asasi manusia juga menjadi sorotan dalam indeks kegagalan,kenapa? HAM memang sangat relatif sekali bila dibandingkan dengan negara-2 lain yang melanggar HAM lebih dari Indonesia. Tetapi pelanggaran HAM di Indonesia sebenarnya bukan dilakukan oleh pemerintah atau negara,tetapi negara telah membiarkan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh kelompok-2 mayoritas yang mempunyai kekuasaan bayangan di negara ini. Beberapa pengamat dan media serta Kompasianer juga menyebut negara Indonesia adalah negara mafia. Nah,para “mafioso” Indonesia inilah yang sebenarnya mengacaukan sistem kenegaraan di Indonesia,dari lembaga peradilan sampai kepada lembaga-2 pemerintahan yang mempunyai kekuasaan Eksekutif,Yudikatif dan Legislatif. Akibatnya pelanggaran HAM terjadi secara masif dan bisa berdampak kepada sebuah kegagalan negara.

Itulah 3 indikator utama dari 12 indikator yang menyebabkan Indonesia menjadi negara gagal. Sekarang silahkan bagi penyelenggara negara,dalam hal ini pemerintahan SBY bergerak dan membereskan 3 indikator tersebut,tidak perlu adu argumentasi lagi untuk membandingkan dengan negara lain seperti halnya SBY yang “ngeles” membandingkan partai politik lain juga lebih korup dari partainya (partai demokrat). Kalau merasa optimis,perbaikilah dan lakukan perubahan ke 3 hal tersebut…..! Tidak perlu memperbaiki yang lain,fokus saja kepada 3 hal tersebut…

catatan mania telo freedom writers kompasianer
×
Berita Terbaru Update