Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

pejabat jangan sampai kontra produktif dengan cerminan jabatan yang disandangnya

30 Mei 2012 | 30.5.12 WIB Last Updated 2012-05-30T01:02:50Z

semenjak era reformasi , demokratisasi telah berjalan sebagaimana adanya, begitu juga dengan kemerdekaan pers yang punya payung hukum yang sangat kuat. belum lagi undang2 kebebasan berekspresi dan pendapat yang dijamin undang undang. sering kita lihat dimedia2 televisi para pengamat dengan lantangnya mengkritisi kebijakan pemerintah, tentu pula dari sisi pandang sipengamat tersebut. ada yang lantang, semi lantang dan bahkan langsung tembak 12 pas!. bagaimana kajian hukumnya jika mengacu pada pencemaran nama baik? disini patut kita kaji pula apakah yang ia kritik mengacu pada fakta dan objektifnya.. jika ia bisa mempertanggungjawabkan apa yang ia katakan dan punya narasunber tentu hal ini hal biasa dalam sebuah negara yang menganut paham demokrasi. dimana hak kebebasan berpendapat dan hak keterbukaan informasi publik sudah dijamin undang undang. apalagi bila hal ini menyangkut kebijakan publik dan berdampak kepada hajat hidup orang banyak, hal ini amat sangat lumrah. asal jangan ada fitnah dan sara serta unsur kebencian yang melatarbelakanginya.

sering kita lihat pejabat publik "ditelanjangi" media masa , terkait perilaku mereka yang tidak mencerminkan jabatan yang disandangnya. kontraproduktif memang.. coba kita ingat2 berapa banyak pemberitaan yang diblowup media karena skandal2 para pejabat dinegeri ini. mulai dari skandal korupsi hingga perilaku mereka yang merendahkan martabat mereka sendiri, hal2 yang tidak seharusnya dilakukan oknum para pejabat negara  ini terkadang sampai kepada hal yang sangat ditabukan dalam budaya ketimuran kita. skandal asusila, bahkan merekam adegan yang sangat tidak pantas oleh siapapun melakukannya dan berbenturan pula dengan undang2 negara. mereka tau , tapi tetap dilakukan juga oleh oknum2 pejabat2 negara yang katanya terhormat tersebut. merekam adegan mesum adalah perbuatan melanggar hukum dan juga perbuatan yang amat rendah, dan sangat kontraproduktif dengan jabatan yang mereka sandang. mereka yang berbuat tentu mereka pulalah yang mempertanggungjawabkannya. dan tiada hukum yang paling berat dinegeri ini melebihi hukuman/sangsi sosial dari masyarakat. dan hal ini sudah amat dapat dipastikan bagi karier oknumpejabat tersebut,dia akan kolaps seketika! dan jangan harap akan pernah bangkit.


pola hidup matrealistis juga sering menjadi sorotan masyarakat, kenapa? kita bisa maklum bahwa dinegara kita ini kesenjangan sosial gapnya terlalu lebar. dimana hal ini dapat pula berdampak pada kecemburuan sosial, dimana dilain tempat orang masih makan nasi aking ,sipejabat2 dengan segala fasilitas negara yang ia dapat dan kemudah2an lainnya melakukan studi banding yang tidak sesuai dengan materi agenda kerja dengan negara yang mereka tuju. bahkan disalah satu media ditulis dengan sangat lantang bahwa studi banding keluar negeri hanya memuaskan hasrat mereka untuk berfoya-foya, dan tak jarang pula membeli barang2 mewah dinegara2 yang mereka kunjungi, sedangkan studi bandingnya hanya polesan/sepuhan belaka.bahkan ada salah seorang warga negara kita yang kebetulan tinggal dinegara itu pernah mengaku disalah satu koran harian terkemuka nasional ,bahwa tak jarang ada oknum pejabat yang minta dicarikan teman kencan wanita penghibur papan atas dinegara yg mereka kunjungi tersebut. tipe2 pejabat seperti inilah yang merusak citra institusi/lembaga yang dijabatinya.. "pejabat lontoang" namanya!

literatur diatas adalah ditingkat pusat.. bagaimana pula ditingkat2 daerah? apakah ada pejabat yang bertipe demikian? jawabannya ada! oknum pejabat2 seperti ini ada dimana2.. rendahnya integritas moral mereka, dan hausnya akan hawa nafsu tak jarang pula skandal2 mereka lambat laun terungkap juga ke publik. mantan aktor yang juga menjabat sebagai bupati disalah satu kabupaten dijambi meruak skandal mesumnya dengan salah seorang wanita yang bukan muhrimnya, dan celakanya yang melaporkan skandal itu suami dari selingkuhan bupati tersebut.."amatiran"! jangan pernah bugil didepan kamera boss! dipariaman ini juga ada tipe oknum yang "amatiran" begini. bermain tidak rapi hingga terbuka dan jadi konsumsi publik. dan celakanya lagi apa yang ia perbuat sudah sangat kontraproduktif sekali dengan jabatan yang disandangnya.masih segar dalam ingatan masyarakat pariaman ulah polah seorang pegawai kantor urusan agama "melalap" daun muda yang masih dibawah umur ini sempat membuat publik "terpana" dibuatnya.dimana sioknum tersebut sekarang ? terakhir saya dapat kabar dia "dikandangkan" dan dijerat pasal berlapis dan juga uu perlindungan anak yaitu uu no 23 th 2002 . sipejabat "kalera" tersebut kerjanya tukang nikahkan orang pula, dan dia juga punya istri yang sah.. selingkuh jenis apa ini namanya? saya tidak tau,. dan apakah adalagi oknum pejabat yang tipe "cingauak" ini disini? jawabanya kalau bagi saya masih ada.. dan untuk mengungkapkan faktanya tidak perlu susah2, cukup pasang "antene parabola" sebab berita gosip dipariaman ini ada distasiun2 media palanta lapau. cuma pasang kuping modalnya. lalu ingat , maju dan investigasi sampai A1 lalu baru "banaman kapalo pejabat cingauak" tersebut "masuak luluak"


catatan oyong liza piliang
×
Berita Terbaru Update