Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Salat Id di Lapangan Merdeka: Sajadah Koran memori tak terlupakan

1 Mei 2022 | 1.5.22 WIB Last Updated 2022-05-01T13:41:47Z

Pelaksanaan Salat Id 2017 di Balaikota Pariaman. Foto: istimewa

Pariaman - Perantau Pariaman yang sudah tiba di kampung halamannya mulai harap-harap cemas akan cuaca besok karena ingin melaksanakan Salat Id di Lapangan Merdeka Pariaman. Untuk diketahui, penggunaan Lapangan Merdeka tempat Salat Id terakhir pada 2008 lalu, kemudian dipindah ke halaman Balaikota Pariaman.

"Dari Jakarta kita sudah prepare (siap-siap). Kita juga siapkan perlengkapan salat baru, kalau dulu cukup bawa koran" kata Adi, perantau Pariaman dari Jakarta yang sudah tiba sejak Kamis lalu melalui sambungan telepon, Minggu (1/5).

Menurutnya, dibukannya Lapangan Merdeka untuk Salat Id sudah lama disuarakan para perantau dan warga Pariaman yang baru akan terlaksana besok, Senin (2/5).

"Alhamdulillah Pak Walikota mendengar aspirasi kita. Soalnya salat Id di Lapangan Merdeka sudah tertanam di memori kita. Kita punya memori indah di sana," ungkap dia.

Andi mulai cemas karena selepas berbuka puasa tadi Kota Pariaman dilanda hujan disertai angin kencang. Beberapa dahan pohon di rumahnya bahkan patah karena kecepatan angin tersebut.

"Semoga besok cuaca cerah, kita hanya bisa berharap dan berdoa. Jika hujan, kami mungkin Salat Id di masjid terdekat," ucapnya.

Sementara Fadli, perantau Pariaman yang saat ini baru memasuki Kota Solok menuju Pariaman juga bersemangat ingin Salat Id di Lapangan Merdeka.

"Ini masuk top tiga list saya selama berlebaran di kampung," katanya melalui sambungan telepon.

Memang, sambung dia, pengaktifan kembali Lapangan Merdeka tempat pelaksanaan Salat Id merupakan kabar gembira bagi perantau Pariaman yang sejak kecil sudah terbiasa menunaikannya di sana.

"Kalau saya dulu selalu Salat Id di Lapangan Merdeka, ingat juga serunya bawa koran ganti sajadah. Saat dialihkan ke halaman Balaikota, saya cuma pernah sekali, selebihnya di masjid terdekat," kata pria 43 tahun yang sudah 12 tahun merantau ke Jakarta itu.

Dia menyebutkan selalu pulang kampung ketika lebaran, kecuali dua tahun belakangan karena tidak diperbolehkan pemerintah akibat pandemi Covid-19.

"Saya berharap lebaran kali ini seru karena tidak ada penyekatan dari Pemko Pariaman," ungkapnya.

Dari pantauan dan hasil wawancara Pariamantoday dengan sejumlah perantau dari Pulau Jawa, masih ada puluhan kendaraan menuju Pariaman hingga malam Takbiran ini. Khususnya bagi mereka yang memilih jalur darat. (OLP)

×
Berita Terbaru Update