Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Genius lihat penampakan "sosok legend" KRI Teluk Ratai 509 yang akan jadi museum kapal perang di Pariaman

9 Juni 2021 | 9.6.21 WIB Last Updated 2021-06-09T16:06:24Z

Walikota Pariaman Genius Umar lihat penampakan KRI Teluk Ratai 509 dan bertemu langsung dengan Panglima Komando Armada II Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto di Markas Komando Armada II TNI AL Surabaya. Foto: istimewa

Pariaman - Markas Komando Armada II TNI AL Surabaya pastikan memberikan hibah kapal perang KRI Teluk Ratai 509 untuk dijadikan Museum Kapal Perang Pariaman di kota Pariaman.

"Walikota Pariaman benar-benar jenius dan menangkap berbagai peluang demi memajukan daerahnya," kata Panglima Komando Armada II Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto di Markas Komando Armada II TNI AL Surabaya saat menerima kunjungan Walikota Pariaman Genius Umar, Rabu (9/6).

Iwan mengatakan dirinya langsung menindaklanjuti saat mengetahui permintaan hibah kapal perang yang diajukan Pemko Pariaman untuk dijadikan museum kapal perang.

Saat ini, kata jenderal bintang dua itu, KRI Teluk Ratai 509 bersandar di armada II Surabaya dan kapal itu memiliki sejarah yang sangat panjang dan benar-benar kapal yang digunakan dalam peperangan dunia kedua.

 

Baca juga: Museum kapal perang pertama di luar Pulau Jawa akan ada di Pariaman


Tentunya dengan adanya museum kapal perang, kata dia, akan mengedukasi masyarakat Pariaman tentang sejarah kemaritiman nusantara.

"Dan kota Pariaman satu-satunya daerah di luar Pulau Jawa yang memiliki museum kapal perang," kata dia.

Kedatangan Genius Umar ke Armada II Surabaya selain untuk bertemu langsung dengan Panglima Komando Armada II juga ingin melihat dari dekat penampakan kapal perang legendaris itu.

"Ini bukti keseriusan kami meminta hibah KRI Teluk Ratai 509 dan kami ingin Pariaman kembali diingat sejarahnya sebagai daerah yang memiliki pangkalan TNI AL terbesar di pesisir barat Pulau Sumatra," ungkapnya.

Genius tidak salah omong, dan memang faktanya pada periode 1945 hingga 1949 - saat PDRI - Pariaman menjadi basis kekuatan maritim resimen ALRI yang saat itu bertempur sampai titik darah penghabisan membela kedaulatan tanah air dari agresi Belanda yang membonceng Sekutu.

Saat itu ratusan tentara dan pejuang mati di medan pertempuran melawan tentara Sekutu yang memiliki senjata lebih canggih dan lengkap. Bahkan makam pahlawan Kusuma Bangsa di Pariaman, hampir seluruhnya terkubur jasad pahlawan korban perang tersebut.

"Dengan keberadaan museum kapal perang ini nantinya selain mendatangkan wisatawan juga jadi landmark Pariaman sebagai kota perjuangan kemaritiman," pungkasnya. (Juned/OLP)

×
Berita Terbaru Update