Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

[Tajuk] Ali Mukhni versus Genius Umar di Pusaran Primordialisme

10 September 2020 | 10.9.20 WIB Last Updated 2020-09-10T05:55:41Z

Ali Mukhni-Genius Umar! Kedua tokoh Piaman paling menonjol era ini sama-sama maju mencalonkan diri sebagai wakil gubernur Sumatra Barat. Jika Ali Mukhni digandeng Mulyadi, Genius Umar bersanding dengan Fakhrizal. Mereka sama kerasnya berjuang untuk memenangkan Pilgub Sumbar yang penuh dinamika.

Kedua tokoh ini banyak yang menilainya secara subjektif, begitu pula secara objektif. Namun jika bicara primodialisme Rang Piaman, hampir dipastikan dukungan Rang Piaman tidak solid lagi. Alias akan ditarik ke dalam pusaran pendukung Ali Mukhni dan Genius Umar. Suara Rang Piaman untuk Pilgub Sumbar, khususnya yang kental semangat kepiamanannya, akan terbelah dua dengan porsi asimetris.

Rang Piaman selalu menonjol di kancah perpolitikan Sumatra Barat. Sudah beberapa kali kursi Rumah Bagonjong diduduki putra Piaman. Baik sebagai gubernur macam Zainal Bakar maupun kursi wakil gubernur oleh Muslim Kasim. Namun sejak pemilihan langsung, atau one person one vote, belum ada Rang Piaman menang menduduki kursi gubernur kecuali sebagai wakil saja.

Kekalahan Muslim Kasim pada Pilgub Sumbar 2015 sebagai bukti dominasi primordial Piaman tidak lagi mengkristal dalam elektoral. Bahkan perolehan suara Muslim Kasim sebagai calon gubernur saat itu sangat jauh dari perkiraan semula dari daerah pemilihan tradisional Pariaman dan Padangpariaman plus Tiku di Agam.

Pada saat kekalahan Muslim Kasim, pariamantoday sempat berbincang-bincang dengan beberapa politisi dan budayawan asal Piaman. Sebagian dari mereka berpendapat kekalahan Muslim Kasim justru disebabkan oleh semangat primordialisme tadi yang menginginkan Muslim Kasim pensiun di kancah politik mengingat usia Muslim Kasim saat itu sudah kepala tujuh.

Sebagian lagi berpendapat ada kekuatan lain. Misalnya kaderisasi partai yang solid yang kebetulan saat itu mengusung Irwan Prayitno sebagai rivalnya dan sebagian lagi berpendapat tumbuhnya kalangan rasionalis di Pariaman, khususnya bagi mereka usia 40 ke bawah dari kalangan terdidik.

Kalangan rasionalis, meskipun masih merupakan asumsi mereka, hal ini bisa kami amini. Saat ini zamannya serba digital. Sekat-sekat informasi tak ada lagi sehingga kalangan pemilih rasional bisa menelusuri jejak rekam dan kemampuan individual pemimpin antara Muslim Kasim dan Irwan Prayitno sebelum menjatuhkan pilihan. Mereka akan memilih setelah merasa yakin. Jika tidak, mereka lebih memilih membelakangi TPS.

Kemudian adalagi kalangan silent vote yang tidak memperlihatkan siapapun calon yang mereka pilih secara terbuka. Kalangan ini biasanya jenis pemilih yang tidak mudah berubah haluan. Mereka tidak mempengaruhi calon pemilih lain dan juga tidak akan terpengaruh oleh pilihan orang lain. Kalangan ini umumnya didominasi oleh pemilih pemula dari generasi melineal. Mereka jarang membicarakan politik, namun sangat ingin menyumbangkan suara mereka.

Dengan majunya Ali Mukhni dan Genius Umar, kami pikir keduanya lebih baik fokus mencari suara di luar Piaman, dan bukan berarti mengabaikan basis atau aleh lungguak suara mereka di Piaman. Selain melalui kantong-kantong PKDP yang tersebar di hampir seluruh kabupaten dan kota di Sumatra Barat, lebih baik lagi mendekati paguyuban-paguyuban daerah lainnya.

Di samping itu ada yang tidak bisa mereka ubah. Yakni segmentasi. Segmentasi pada setiap elektoral Pilkada, orang lebih dominan melihat siapa calon nomor satunya. Dalam hal ini siapa calon gubernurnya. (OLP)
×
Berita Terbaru Update