Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

[TSR Mardison] Tidak Ada Lagi 01-02, Kini Semuanya 0-0

15 Mei 2019 | 15.5.19 WIB Last Updated 2019-05-15T15:26:03Z
Mardison serahkan batuan Pemko Pariaman ke pengurus masjid. Foto: Nanda
Pariaman -  Tim II Safari Ramadhan Pemerintah Kota Pariaman yang dipimpin Wakil Wakil Walikota Pariaman, Mardison Mahyuddin mengunjungi Masjid Sabulussalam di Desa Padang Biriak-Biriak, Kecamatan Pariaman Utara, Rabu (15/5).

Sejumlah pejabat di lingkungan Pemko Pariaman, instansi vertikal, tokoh masyarakat dan awak media ikut hadir dalam kunjungan itu.

Dalam kesempatan itu, Mardison Mahyuddin mengajak masyarakat mengoptimalkan ibadah salat berjemaah di masjid pada bulan Ramadhan. 

"Salat berjemaah bukan hanya menunaikan kewajiban salat saja. Dengan hadir di masjid, silaturahmi antara masyarakat juga terbangun," ujarnya.

Mardison mengimbau masyarakat kembali rekonsiliasi paska pemilihan umum serentak. Perbedaan pilihan politik saat pemilu, harus diakhiri. 

"Tidak ada lagi 01 atau 02. Paska pemilu, semuanya 0-0 (kosong-kosong). Ramadhan adalah bulan silaturahmi. Perbedaan pandangan dan pilihan politik pada pemilu harus diakhiri. Masyarakat kembali berbaur," imbaunya.

Pada kunjungan itu, Mardison juga menyampaikan program strategis yang susun oleh Genius Umar-Mardison Mahyuddin, telah direalisasikan.

Program itu, seperti mengratiskan biaya pendidikan pelajar Kota Pariaman hingga tingkat SMA dengan pemberian Bantuan Keuangan Khusus kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

"Kemudian program Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS) sudah kita jalankan. Tahap pertama tahun 2019, 10 orang kita telah mulai menimba ilmu diperguruan tinggi yang telah menjalin kerjasama dengan Pemko Pariaman. Tahun depan, kita akan tingkatkan jumlahnya," ulasnya.  

Mardison Mahyuddin juga mengungkapkan perkembangan revitalisasi Pasar Pariaman yang diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp 102 miliar. 

Konstruksi bangunan Pasar Pariaman, sebutnya mengalami kerusakan berat paska musibah gempa tahun 2009, sehingga bangunan pasar sudah tidak layak untuk aktivitas jual-beli.

Ia mengatakan, bangunan pasar yang telah dibongkar dilanjutkan dengan pelelangan manajemen konstruksinya telah dilakukan. Kemudian pengerjaan konstruksi bangunan pasar dilakukan setelahnya.

"Pemko banyak melakukan lompatan-lompatan atau capaian pembangunan, salah satunya dengan revitalasi Pasar Pariaman. Konstruksi bangunan Pasar Pariaman sudah tidak layak, karena dihoyak gempa. Kita menjamin pembangunan pasar dilakukan sesuai tahapan," pungkasnya. (Nanda).     
×
Berita Terbaru Update