Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Dari 16 Sirine Peringatan Tsunami di Pariaman, Tinggal 6 yang Berfungsi

5 September 2018 | 5.9.18 WIB Last Updated 2018-09-05T12:32:58Z
Kepala BPBD Pariaman dan Kepala BMKG Padang Panjang. Foto/Dewi
Pariaman - Pariaman menjadi salah satu kota yang ikut mengadakan latihan Indian Ocean Wave Exercise 2018 (IOWAVE’18) atau kesiapan menghadapi tsunami di kawasan Samudera Hindia, Rabu (5/9).

Pelatihan IOWAVE ’18 diadakan serentak se Indonesia, tepat pada pukul 10.00 Wib yang diikuti oleh 13 daerah se Indonesia seperti Jakarta, Aceh Selatan, Banda Aceh, Aceh Barat, Nias, Sibolga, Padang, Pariaman, Pandeglang, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bantul, Pacitan dan Pangandaran.

“Pelatihan IOWAVE ’18 hampir sama dengan simulasi gempa dan tsunami, namun lebih ke internal BPBD karena ini lebih kesiapan Pemerintah Kota Pariaman dari segi peralatan ketika bencana itu datang,” ungkap kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pariaman, Asrizal.

Latihan tersebut bersifat Table Top Exercise atau gladi ruang untuk menguji apakah peralatan yang ada di Indonesia, khususnya bagian informasi tentang kebencanaan, sampai ke BPBD sebagai eksekutor di lapangan.

“Saat ini Kota Pariaman menerima informasi dari pusat masih dengan dua metode, lewat e-mail dan SMS, namun BPBD Kota Pariaman akan selalu berupaya agar informasi ini tersampaikan ke seluruh mayarakat,“ imbuhnya.

Ia menyebut, saat ini Kota Pariaman mempunyai 16 serine yang terpasang di sepanjang pantai dan masjid-masjid di zona merah bencana.

"Namun disayangkan hanya 6 serine yang aktif. Hingga saat ini Kota Pariaman mempunyai 22 titik kumpul dengan 20 jalur evakuasi," tuturnya.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Padang Panjang Ma’muri mengatakan, IOWAVE ’18 adalah latihan rutin dua tahunan sistem peringatan dini dan mitigasi tsunami untuk negara-negara sepanjang tepian Samudera Hindia. IOWAVE ’18 telah dilakukan pada tahun 2009, 2011, 2014, 2016 dan tahun 2018 ini.

“untuk Kota Pariaman kita hanya mengadakan di internal BPBD saja, seolah-olah kita berkomunikasi dengan walikota ataupun instansi terkait. Sedikit kendala pada simulasi yaitu masalah jaringan. Kami BMKG dan BPBD Pusat akan mencoba mencari jalan keluarnya agar informasi ini tidak terlambat,“ tutupnya.(Dewi)
×
Berita Terbaru Update