Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Fakriati, LGBT Penular HIV Aids Terbesar di Padangpariaman

23 Mei 2018 | 23.5.18 WIB Last Updated 2018-05-23T12:38:01Z
Tim TSR Padangpariaman juga beri sumbangan kepada masjid dan musala yang dikunjungi. Foto/Nanda
Padangpariaman ----- Pemerintah Kabupaten Padangpariaman ajak masyarakat bentengi generasi muda dari penyalahgunaan nakoba dan LGBT. Hal itu disampaikan Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Padangpariaman, Fakhriati, Senin (21/5) silam.
     
Menurutnya, penyalahgunaan narkoba di Padangpariman tidak lagi memadang kelas atau strata sosial. Jika sebelumnya narkoba dikonsumsi oleh kalangan terbatas--hanya kalangan ekonomi atas---namun kini malah banyak dikonsumsi kelompok ekonomi menengah ke bawah.
     
Dari sisi usia, kata dia, kasus penyalahgunaan narkoba tidak hanya dikonsumsi usia dewasa. Usia remaja dan pelajar, dalam beberapa kasus juga terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.
    
"Pelajar pun yang masih di bawah umur ada yang mengonsumsi narkoba. Bukan barang yang sulit dijumpai lagi. Mungkin dulu peredaran narkoba hanya ada di daerah kota-kota, kini di kampung-kampung pun terjadi," katanya saat kunjungan Safari Ramadhan di Masjid Raya Anduriang Korong Lubuak Napa Nagari Anduriang Kec. 2X11 Kayu Tanam.
    
Selain penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, perilaku menyimpang Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT). Persoalan LBGT bukan hanya penyimpangan seksualitas belaka. Namun perilaku tersebut, salah satu penyumbang penyebab penyakit HIV Aids terbanyak.
    
"LGBT bukan hanya soal prilaku menyimpang atau bukan. Tapi perilaku ini sudah menjadi wabah. Menjadi penyebab penyakit menular, HIV Aids," sebutnya.
    
Ia mengimbau, orangtua dan lingkungan lebih peduli dengan anak dan generasi muda di lingkungan masing-masing. Orangtua harus mengawasi dengan siapa anak berteman.
    
"Dulu kekuatiran itu, jika anak kita perempuan pergi dan dekat dengan teman laki-laki. Kini, anak perempuan dekat dengan perempuan pun harus kita awasi. Dunia berubah. Hal yang dulu, dianggap tidak mungkin. Kini, bisa saja terjadi," ulasnya.
      
Dikatakannya, selain pengawasan ketat dari orang tua dan lingkungan sekitar, perilaku menyimpang tersebut dapat dicegah dengan pendekatan keagamaan. Pembekalan ilmu agama kepada anak dan generasi muda, diyakini mampu membentengi dari permasalahan itu.
      
"Dari sisi pemerintah, kita tangkal hal itu dengan benteng keamanan. Ada beberapa program seperti magrib mengaji, itu yang kita optimalkan menangkal perilaku menyimpang itu. Dengan agama yang baik, generasi muda akan lebih terlindungi," pungkasnya.
      
Selain Asisten III Bidang Administrasi Umum, kunjungan Safari Ramadhan Kabupaten Padangpariaman juga dihadiri Kabag Organisasi dan Reformasi Birokrasi Padangpariaman, Azwarman, Kabag Percanaan Keuangan Padangpariaman, Armeyn Rangkuti. (Nanda)
×
Berita Terbaru Update