Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

[Pariaman Batagak Gala] Tugas Berat Datuak "Perangi" LGBT dan Narkoba

26 Desember 2017 | 26.12.17 WIB Last Updated 2017-12-26T03:36:38Z
Wagub Sumbar memasangkan keris pada salah satu datuak yang dilewakan dalam PBG II. Foto/Junaidi
Pariaman --- Pariaman Batagak Gala malewakan 9 orang datuak yang telah manggatok pinang di kaumnya masing-masing. Juga 2 gelar sangsako yang diterima oleh Kapolres Pariaman dan Dandim 0308 Pariaman atas kontribusi mereka untuk kota Pariaman.

Puncaknya, Senin (25/12), Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, mengapresiasi kegiatan pelestarikan budaya Minangkabau dengan melewakan gala datuak bagi pati ambalau yang ada di kota Pariaman.

Para datuak yang sudah dilewakan, kata dia, merupakan utusan kaumnya yang dipilih untuk membimbing suku dan kaumnya.

Tugas penghulu adat--datuak-- ada di tengah kaumnya untuk mengatasi semua persoalan di kaumnya selain tugas untuk membimbing anak dan kamanakan.

"Tugas datuak di Minangkabau sangat berat di tengah derasnya arus informasi dan teknologi saat ini, kita prihatin dengan pola pergaulan anak kemenakan kita yang terjadi sekarang ini," ujarnya.

Maraknya narkoba dan LGBT di Sumbar, sebut dia, sudah bukan berita baru lagi. Untuk memberantasnya bukan hanya tugas pemerintah saja, tapi juga bagi para datuak, stakeholder, masyarakat, juga orangtua untuk mengawasi anaknya, pergaulan mereka.

"Sehingga dua (LGBT dan narkoba) hal tersebut tidak semakin meluas dan dapat kita tangkal bersama," ujar mantan Bupati Pesisir Selatan 2 periode itu.

Walaupun Pariaman secara administrasi pemerintahan tidak mempunyai nagari, sambung Nasrul, tetapi roh kehidupan barnagari di Kota Pariaman sangat kental dan terjaga, salah satunya dengan menggelar acara tersebut.

"Semoga hal ini dapat ditiru oleh kabupaten/kota lain yang ada di sumbar dalam rangka melestarikan budaya adat Minangkabau agar tidak tergerus oleh kemajuan zaman," tutupnya.

Walikota Pariaman Mukhlis Rahman mengatakan, Pariaman Batagak Gala adalah upaya membangkik batang tarandam, menimbulkan kembali pati ambalau, pemimpin kaumnya, dengan prosesi yang sesuai dengan ketentuan adat Minangkabau.

"Pemko Pariaman hanya memfasilitasi proses melewakan saja, sedangkan untuk pengangkatan datuak, itu berada di kaumnya masing-masing dan sudah melewati prosesi yang ditetapkan, yaitu sudah manggathok pinang di kaumnya," jelas Mukhlis.

Pada tahun kedua acara itu digelar ada sedikit perbedaan dengan menganugerahkan gelar sangsako kepada Kapolres Pariaman dan Dandim 0308 Pariaman beserta istri mereka.

"Dengan dinugerahkannya gelar sangsako kepada Kapolres dan Dandim, kita harapkan jenjang karier mereka dapat mencapai Jenderal, sehingga ketika itu terjadi, mereka akan ingat dengan kampung halaman mereka yang kedua selain kampung asalnya dengan gelar yang mereka peroleh," ujarnya. 

Sebelumnya, Pemko Pariaman juga pernah memberikan gelar sangsako kepada KSAL TNI Marsekal Ade Supandi dengan gelar Sutan Panglimo Lauik Nan Sati. Atas gelar itu, KSAL TNI mengintruksikan menggelar pengobatan gratis bagi warga Kota Pariaman di kapal perangnya yang bersandar di Teluk Bayur, serta pembangunan dan perbaikan masjid/musala di wilayah kota Pariaman.

9 datuak yang dilewakan Ikhsan Yusda Prima Putra dengan gelar Datuak Rangkayo Mulia dari suku Tanjung Nagari Pasa, Nofri Mahyudin gelar Datuak Majo Basa dari suku Jambak Nagari Pasa, Aspar Tanjung gelar Datuak Rangkayo Rajo Bugih dari suku Tanjung Nagari Cubadak Aie, Alfajri Hasan gelar Datuak Gamuak dari suku Jambak Nagari III Koto Nareh.

Selanjutnya Yuzardi gelar Datuak Bandaro Basa dari suku Jambak Nagari III Koto Nareh, Armaizal gelar Datuak Bagindo Rajo dari suku Tanjung Nagari III Koto Nareh, Aidi Eka Putra gelar Datuak Parpatiah dari suku Chaniago Nagari IV Angkek Padusunan, Irawan gelar Datuak Tumanggung dari suku Koto Nagari III Koto Sungai Rotan, dan Kompol Busmar Bustami gelar Datuak Rangkayo Rajo Lelo dari suku Mandahiling Nagari Manggung.

Dalam proses melewakan gala bagi para datuak, walikota memasangkan saluak, wagub memasangkan keris dan staf ahli KemenPAN RB memberikan tongkat tanda seorang datuak telah dilewakan.

Acara juga dihadiri oleh Staf Ahli Kementerian PAN RB RI, Saddiq Pasadiqu, Wakil Walikota Pariaman Genius Umar dan Bupati Padangpariaman Ali Mukhni. (Juned/*)
×
Berita Terbaru Update