Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Diikuti Pelajar, Pariaman Internasional Triathlon 2017 Dikemas Lebih Menarik

2 Desember 2017 | 2.12.17 WIB Last Updated 2017-12-02T07:05:28Z
Walikota Pariaman Mukhlis Rahman didampingi Wakil Walikota Genius Umar lepas start puluhan atlet triathlon sesi renang di Pantai Kata Pariaman. Foto/Nanda
Pariaman --- Pariaman Internasional Triathlon dan Duathlon tahun 2017 hari ini kembali digelar, Sabtu (2/12) di Pantai Kata Pariaman. Iven ini dilaksanakan selama dua hari---tanggal 2 dan 3 Desember 2017---berakhir pada Minggu besok (3/12). 
Dua orang peserta pelajar putra dan putri diwawancarai usai finish oleh MC panitia Pariaman Triathlon 2017. Foto/OLP


Pelaksanaan kegiatan Pariaman Triathlon-Duathlon 2017 merupakan yang keempat kalinya dilaksanakan di Pariaman. Sport tourism ini bertepatan dengan "long weekend" sejak Jumat---membuat pengunjung kian membludak. Pengunjung tidak hanya dari Sumatera Barat dan luar Sumatera Barat, tapi juga wisatawan asing terlihat ikut menyaksikan iven tahunan itu.

Jam istirahat lomba dipergunakan oleh Walikota Mukhlis dan istrinya Dafreni Afdal menghibur penonton dengan lagu wajibnya "Cogok Mancogok". Terlihat para awak media dan kepala OPD ikut menari dibuatnya. Foto/OLP


Sebanyak 144 peserta dari 7 negara yaitu dari Prancis, New Zealand, Hunggaria, Jepang, Spanyol, Portugal dan Indonesia mengikuti Triathlon dan Duathlon tahun ini. Selain pesertanya berasal dari atlit profesional, Triathlon 2017 juga diikuti oleh atlet lokal Pariaman.

Emily Princesty atlet Indonesia asal Padangpariaman, satu-satunya atlet putri triathlon yang menggunakan hijab. Ia banyak dipuji oleh para penonton. Foto/OLP


Berbeda dengan triathlon tahun lalu, triathlon tahun ini dipusatkan di Pantai Kata Pariaman. Sebelumnya, iven triathlon dipusatkan di pantai Cermin dan pantai Gandoriah Pariaman.

Triathlon sendiri merupakan olahraga adu cepat yang menggabungkan tiga cabang olahraga sekaligus, yaitu renang, lari dan bersepeda. Pada ajang tahun ini, triathlon memperlombakan dua kelas, yaitu Olympic Distance dengan tantangan renang di Pantai Kata sejauh 1500 meter, bersepeda 40 kilometer dan berlari 10 kilometer.

Sedangkan pada kelas Sprint Distance, peserta harus menaklukkan rintangan dengan berenang sejauh 750 meter dan dilanjutkan dengan bersepeda sejauh 20 kilometer dan berlari sejauh 5 kilometer.

Triathlon sendiri dibagi menjadi 9 kategori kelompok umur. Sedangkan duathlon diperlombakan dua kelas, yaitu khusus pelajar dan kelas terbuka/open.

Walikota Pariaman Mukhlis Rahman didampingi Wakil Walikota Pariaman Genius Umar mengatakan, jumlah peserta triathlon dan duathlon meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan itu, kata dia, menjadi tolak ukur tingginya minat atlet mengikuti ajang olahraga kategori sangat berat tersebut.

"Saya rasa pesertanya terus meningkat ya, tentunya dengan peningkatan ini adalah tolak ukur bahwa minat peserta cukup tinggi," ujarnya.

Menurut Mukhlis, dengan dijadikannya triathlon menjadi iven dalam kalender wisata, telah menjadikan Kota Pariaman sebagai destinasi wisata yang beragam. Tidak hanya cantik alam lautnya saja, enak kulinernya, konservasi, tapi menyediakan segala macam segmen wisata yang ingin dikunjungi wisatawan.

"Semuanya ada, jika mau menikmati kuliner silahkan ke Pariaman ada. Jika mau wisata olahraga kita ada TdS dan triathlan. Makanya kalender wisata kita tahun ini komplit menunjang wisata," imbuhnya.

Mukhlis menargetkan setidaknya 7.000 pengunjung lokal dan mancanegara datang ke Kota Pariaman menyaksikan iven wisata olahraga itu. Target kunjungan tersebut realistis, jika dilihat dari iven sebelumnya.

Dikatakannya, iven triathlon tahun 2017 juga diikuti oleh peserta pelajar dan atlit lokal Pariaman. Diakui Mukhlis, pihaknya tidak menetapkan target capaian prestasi pada triathlon atau duathlon tahun ini. Keikutsertaan pelajar dan atlit lokal Pariaman pada tahap awal, sebut dia, lebih didorong menjadi ajang pembinaan pelajar dan atlit lokal Pariaman.

"Yang penting pembinaan dulu, kita ingin nanti setelah pembinaan yang intens atlet kita mampu meraih juara," ulasnya.

Sementara itu, Vica salah seorang wisatawan asal Kota Padang mengaku memilih menyaksikan triathlon untuk mengisi liburan panjangnya. Selain menyaksikan triathlon, pengunjung yang mengaku menginap di Pariaman hingga akhir libur panjang itu, mengaku akan mengunjungi beberapa objek wisata lain di Kota Pariaman.

"Kebetulan ada iven, kita milih stay di Pariaman saja," ujarnya singkat.

Sementara itu, Kepala Seksi Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pariaman Nesa Prima Dewi mengatakan, Pariaman Triathlon 2017 juga menjadi perhatian khusus bagi panitia dalam hal busana atlet putri. Hal itu kata dia mengingat Pariaman juga dikenal sebagai destinasi wisata keluarga yang islami.

Panitia dalam hal ini membatasi pemakaian busana terlalu minim bagi setiap atlet putri. Dan hal tersebut tampaknya berhasil dilakukan karena tidak terlihat atlet putri yang hanya mengenakan dua lembar penutup aurat yang mengundang.

"Bahkan salah seorang peserta ada yang berhijab," kata Nesa. (Nanda/OLP)
×
Berita Terbaru Update