Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Siapa Sangka Sabut Kelapa Padangpariaman Jadi Bahan Baku Pabrikan Mobil Luarnegeri

21 Agustus 2014 | 21.8.14 WIB Last Updated 2014-08-21T10:41:02Z
 Bupati Ali Mukhni bersama Suryadi, pemilik pabrik sabut di Bungin, Kec. VII Koto, Rabu (21/8)



Bupati Ali Mukhni tinjau pabrik sabut kelapa yang telah dirintis sejak tahun 2011 pada awal pemerintahannya di Bungin, Kec. VII Koto, Rabu (20/8). Sebagaimana diketahui pabrik sabut ini adalah satu-satunya pabrik sabut yang ada di provinsi Sumatera Barat.

Ali Mukhni juga mengapreasiasi pengelola pabrik sabut yang serius memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan produksi sabut yang saat ini sangat dibutuhkan oleh pasar internasional.

Hebatnya, bahan baku sabut dari pabrik tersebut di ekspor ke Cina selanjutnya diolah menjadi fiber sebagai bahan untuk membuat fiber mobil-mobil mewah. Dikesempatan itu Ali Mukhni memotivasi bahwa apabila pabrik sabut dikelola dengan baik maka akan mendatangkan pendapatan yang sangat menjanjikan untuk kesejahteraan masyarakat.

"Jika dikelola dengan baik, bisnis sabut kelapa ini sangat menjanjikan. Mulai dari kualitas hingga manajemennya harus benar-benar dijaga untuk kualitas ekspor," kata Bupati didampingi Kabag Humas Hendra Aswara.

Sementara itu, Suryadi, pemilik pabrik sabut kelapa mengucapkan terimakasih atas pembinaan dari pemerintah daerah dalam mengelola pabriknya selama 3 tahun terakhir. Namun menurutnya, yang menjadi kendala saat ini adalah jauhnya pelabuhan untuk membawa bahan baku sabut untuk diekspor.

"Kami sangat butuh pelabuhan untuk pemasaran sabut kelapa ini. Kalau di teluk bayur antriannya cukup lama, jadi terpaksa kami bawa ke Bakauheni Lampung. Konsekuensinya biaya jadi mahal dan cukup memberatkan. Untuk itu kami berharap pelabuhan Tiram segera direalisasikan," kata Suryadi.

Dia menyebut, produksi sabut kelapa adalah bisnis yang sangat menjanjikan. Produksi sabut kelapa yang dia kelola adalah sebanyak 10 ton setiap minggunya, sedangkan untuk bubuk sabut dihasilkan sebanyak 12 ton setiap minggu yang dibawa ke Pekanbaru tepatnya ke pabrik kertas. Adapun jumlah pekerja yang terlibat sebanyak 40 orang, yang terdiri pekerja pabrik, pencari sabut dan sopir. Diperkirakan uang yang beredar sekitar 35-40 juta per minggunya hasil dari olah sabut kelapa di nagari tersebut.


HA
×
Berita Terbaru Update