Dengan kemenangan Partai Golkar pada Pileg 2014 di Kota Pariaman dan kuatnya dugaan nantinya Ketua DPD Golkar Kota Pariaman Drs. Mardison Mahyuddin, MM yang akan di daulat menjadi Ketua DPRD oleh Parpol beringin tersebut, banyak spekulasi yang beredar di kalangan politisi dan masyarakat bahwa Mardison di duga akan "menghalang-halangi" program kerja Mukhlis-Genius pada periode kepemimpinan mereka nantinya di DPRD karena ia dinilai masih "sakit hati" saat kekalahannya pada Pilkada Kota Pariaman lalu. Hal itu, sebagaimana isu yang beredar, Mardison dan Mukhlis dikatakan memiliki hubungan yang tidak harmonis pasca Pilkada 2013 lalu tersebut.
Menyikapi hal itu, sengaja kami mewawancarai secara ekslusive (empat mata) Mardison Mahyuddin di salah satu ruangan di Gedung DPRD Kota Pariaman untuk memverifikasi benar tidaknya isu yang berkembang liar tersebut.
Berikut hasil wawancara kami dengan Mardison Mahyuddin yang sekarang menjabat Wakil Ketua DPRD Kota Pariaman.
Bagaimana Anda menyikapi isu tersebut, sebab jika hal ini benar, DPRD sebagai mitra sejajar Pemko tentu bisa saja mengganjal kebijakan strategis yang telah dicanangkan oleh Mukhlis-Genius untuk masa kepemimpinannya?
"Isu tersebut sangat tidak benar meskipun saya sering dikabari desas-desus itu. Saya bukanlah orang tipe demikian. Saya yakin ada pihak ketiga yang mengompori hal ini," kata Mardison sambil menepuk jidatnya ke kagetan.
Bagaimana Anda menyikapinya?
"Sebagai seorang pemimpin tentu kita banyak digoyang, di isukan, di fitnah, dsb. Namun hal itu musti kita sikapi secara proposional. Saya tidak pernah berprasangka buruk pada pak Wali dan pak Wawa. Saya yakin mereka akan mengemban amanah rakyat Pariaman dengan sebaik-baiknya, Pilkada telah usai, saya baik-baik saja dan legowo dengan kemenangan Mukhlis-Genius yang dipercaya masyarakat memimpin Kota ini di lembaga eksekutif," lanjutnya menghela nafas.
"Nah, sebagai pengemban amanah rakyat, tentu kedepannya kita memiliki cita-cita yang sama, yaitu untuk merealisasikan kesejahteraan masayarakat Kota Pariaman. Partai Golkar siap mendukung kebijakan Pemko Pariaman selama itu berpihak kepada masyarakat," ucap Mardison menggaris bawahi pernyataannya.
Tapi kenapa Anda dikatakan tidak setuju dengan program bis sekolah yang menurut sebagian besar kalangan sangat pro masyarakat?
"Ini perlu saya luruskan agar jernih persoalannya. Masalah bis sekolah itu dibahas lewat komisi II dimana saya tidak disana. Dan mereka (komisi II DPRD) bersama dinas terkait sepakat mencoretnya. Kemudian di injure time muncul kembali. Disini letak persoalannya. Dinas terkait tidak mampu menjelaskan secara terperinci dan memberikan data seperti yang diberikan kepada media Pariamantoday. Jika data yang dirilis Pariamantoday diberikan kepada kami, dan dibahas dengan baik, saya yakin tidak ada alasan kawan-kawan di Dewan untuk menolaknya," lanjutnya sambil berkata bertanggungjawab dengan apa yang dikatakannya (data konkrit perihal tidak diberikannya dokumen latar belakang perlunya bis sekolah untuk Kota Pariaman yang rutenya tidak mengganggu jalur trayek Angdes dan Angkot oleh Dinas terkait).
Lalu untuk ke depannya bagaimana nasib pengadaan bis sekolah? Apakah akan mentah lagi di DPRD?
"Oh tentu tidak. Nantinya hal ini tentu akan kita kuatkan dengan anggota DPRD baru agar segera di realisasikan. Namun Pemko sebaiknya mengajak Organda, pengusaha Angdes, untuk bermufakat agar nantinya kebijakan realisasi bis sekolah dapat diterima segala pihak," ucapnya serius.
Artinya Anda siap memotori agar lolosnya anggaran program bis sekolah di DPRD?
"Tidak hanya di DPRD, tapi saya juga siap mengajak tokoh masyarakat dan organisasi terkait untuk memberikan pemahaman akan pentingnya program bis sekolah untuk masyarakat Kota Pariaman. Saya tidak ragukan kapasitas pak Mukhlis dan Genius sebagai pasangan Walikota-Wakil Walikota yang berjuang keras memimpin Kota Pariaman untuk kepentingan masyarakat, salah satunya dengan program bis sekolah itu. Saya dan Partai Golkar sangat mendukung program-program pemerintah selama hal itu berpihak kepada masyarakat. Semuanya akan cair jika nantinya di musyarahkan bersama-sama. Toh, tujuan kita sama, demi mensejahterakan masyarakat Kota Pariaman," ungkap Mardison sambil menghela nafas panjang.
Berarti Anda tidak seperti yang di isukan tersebut. Apa yang ingin Anda katakan?
"Ya jelas tidak. Isu adalah bagian dari dinamika politik, dimana ada sebagian pihak yang ingin memancing di air keruh. Pak Mukhlis saya pikir juga tidak mudah terpancing, dia seorang pemimpin daerah yang sudah sangat berpengalaman," tutup Mardison.
Catatan Oyong Liza Piliang
