Menonton berita masuknya daging sapi impor yang dibawa oleh pesawat terbang sebanyak 12 ton bukannya senang tetapi malah sedih…! Ini membuktikan bahwa kinerja pemerintahan SBY dalam mengatasi mahalnya daging sapi di dalam negeri sungguh amburadul,karena Republik ini diibaratkan seperti grosir saja…! Bayangkan saja,apa artinya 12 ton daging sapi impor…?
Kalau setiap keluarga Indonesia mau belanja @ 1 kilogram daging sapi,itu artinya hanya bisa untuk melayani 12 ribu KK ..! Berapa jumlah KK di Indonesia…? Jumlah itupun tidak cukup untuk keluarga di kota Jakarta…! Bagaimana mungkin 12 ton daging sapi impor mau dipakai sebagai “alat” untuk menurunkan harga daging sapi…?
Orang pun kemudian sinis melihat tontonan masuknya 12 ton daging sapi impor tersebut,kata mereka itu konsumsi para pejabat negara di Jakarta yang saat ini sedang kesulitan makan daging sapi untuk menu buka puasa,maka itulah didatangkan dengan pesawat terbang khusus dari Australia…Nah,lho…!
Itulah kalau rakyat sudah sinis dan tidak lagi percaya dengan pemerintahan SBY ini,sebab mereka merasakan betapa pemerintah ini tidak lagi peduli dengan kesengsaraan rakyat akibat mahalnya harga-2 barang kebutuhan pokok,apalagi ini di bulan puasa dan menjelang lebaran…! SBY malah sibuk dengan pencitraan untuk mencalonkan adik iparnya sebagai capres 2014 melalui Konvensi Partai Demokrat. Pokoknya rakyat kalau sudah marah dan kesal,maka yang dibicarakan tidak kurang tidak lebih adalah pribadi para pejabat negara ini,oleh karena itu jangan sekali-sekali bikin kesal rakyat…!
Tiap hari berita kenaikan harga sembako,mulai dari cabe,daging sapi,sayur mayur ,dll terus saja menjadi konsumsi publik. Tetapi tidak ada satupun pejabat setingkat Menteri yang turun ke pasar untuk meredam gejolak harga tersebut. SBY pun diberitakan hanya bisa marah-marah saja kepada menterinya ; Orang pun sangsi apa SBY marah atau hanya pura-2 marah untuk sekedar pencitraan saja…..Mungkin SBY dan para menteri akan turun ke pasar setelah semua harga sembako pada turun,kalau pas lagi naik semuanya tentu ngumpet jauh lebih baik daripada diamuk massa…..
12 ton daging sapi impor yang didatangkan dengan pesawat sudah sangat keterlaluan sekali,selain negara ini dianggap sebagai “grosir” juga menganggap propinsi yang menyalurkan daging sapi impor sebagai toko eceran penjual daging sapi ….!
Saking kesal lagi,orang juga bilang bahwa lebih mudah impor “daging mentah” dari Rusia,RRC,Taiwan, Vietnam, Thailand ,dsb daripada impor daging sapi….!
Catatan Mania Telo Freedom Writers Kompasianer
