Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kementerian LHK Dampingi Kota Pariaman Tangani Persoalan Sampah

28 Agustus 2025 | 28.8.25 WIB Last Updated 2025-08-28T04:04:35Z



Pariaman – Pusat Sarana Pengendalian Lingkungan Hidup (Pusarpedal) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) memberikan pendampingan pengelolaan sampah di Kota Pariaman, Rabu (27/8/2025).


Kunjungan kerja yang dipimpin Kepala Pusarpedal, Ir. Sinta Saptarina Soemiarno, M.Sc., disambut langsung oleh Wali Kota Pariaman, Yota Balad, di ruang kerjanya. Yota menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah pusat, sekaligus berharap ada solusi konkret untuk memperkuat sistem pengelolaan sampah di daerahnya.


“Penanganan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif masyarakat,” kata Yota. Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah menjalankan sejumlah program, mulai dari pemilahan sampah organik dan anorganik, gerakan Sedekah Botol Plastik (Sebotik), Bank Sampah Bisa Jadi Uang (Sabiju Liber), hingga berbagai inisiatif lain yang melibatkan warga.


Menurutnya, keberadaan bank sampah memberi manfaat ganda: mengurangi timbunan sampah sekaligus membuka peluang ekonomi. “Masyarakat tidak hanya terbiasa memilah sampah, tetapi juga bisa mendapatkan keuntungan ekonomi dari hasil tabungan sampah,” ujarnya.


Yota menambahkan, dengan pendampingan teknis dari Kementerian LHK, ia berharap sistem pengelolaan sampah di Pariaman dapat lebih profesional, bahkan berkontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD).


Sementara itu, Sinta Saptarina mengapresiasi inovasi yang telah dijalankan pemerintah kota. “Gerakan Sebotik dan Sabiju Liber layak dijadikan contoh bagi daerah lain. Kami siap mendukung, baik melalui kebijakan maupun pendampingan teknis. Ini bagian dari kolaborasi pusat dan daerah untuk mencapai target nasional pengurangan sampah,” jelasnya.


Pertemuan tersebut juga dihadiri Kepala Dinas Perkim LH Kota Pariaman, Feri Andri, beserta jajaran, serta Kabag Umum Afdilla.


Kementerian LHK sebelumnya menargetkan pengurangan sampah nasional hingga 30 persen dan penanganan sampah sebesar 70 persen pada 2025. Program kolaboratif seperti di Pariaman dinilai penting untuk mempercepat pencapaian target tersebut.




×
Berita Terbaru Update