Pariaman – Kota Pariaman mencatat sejarah baru dalam dunia olahraga dengan menjadi tuan rumah audisi pencarian bakat Persija Jakarta, salah satu klub sepak bola papan atas Indonesia. Audisi berlangsung selama dua hari, 31 Mei hingga 1 Juni 2025, di Stadion Mini Persikatim, Desa Sikapak Timur, Kecamatan Pariaman Utara, Minggu (1/6).
Kegiatan ini untuk pertama kalinya digelar di Pariaman dan disambut antusias oleh sekitar 70 pemain muda dari berbagai daerah di Sumatera Barat, Riau, Jambi, hingga Sumatera Utara. Mereka datang membawa semangat dan harapan, memperebutkan kesempatan langka untuk masuk radar tim elite nasional.
Wakil Wali Kota Pariaman, Mulyadi, S.AP, dalam sambutan penutupnya menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Persija memilih Pariaman sebagai lokasi audisi. Ia menegaskan bahwa julukan Pariaman sebagai "lumbung pemain bola" bukan sekadar slogan.
“Pariaman sudah dua kali berturut-turut menjadi runner-up U-17 Soeratin tingkat nasional. Ini bukti bahwa potensi sepak bola dari daerah ini nyata dan layak diperhitungkan. Tak salah jika Persija melirik Pariaman,” ujar Mulyadi.
Pemko Pariaman, lanjutnya, berkomitmen kuat mendukung pembinaan sepak bola usia dini, termasuk dengan rencana pembangunan tribun penonton di Stadion Persikatim.
"Perencanaan teknisnya sudah selesai. Tinggal menunggu kondisi keuangan daerah agar segera bisa direalisasikan," tambahnya.
Kepada para peserta yang belum lolos, Mulyadi memberi pesan menyejukkan:
“Ini bukan akhir. Tetaplah berlatih dan tingkatkan kemampuan. Jalan menuju sukses tidak hanya satu.”
Sekretaris Wilayah PPP Sumbar itu juga mengapresiasi peran KONI Kota Pariaman dan pelatih Persikopa, Alan Martha, yang telah menjembatani kolaborasi antara Pemko dan Persija Jakarta. Bahkan, ia menyarankan agar Stadion Mini Persikatim ke depan bisa digunakan sebagai lokasi uji coba pertandingan oleh klub liga nasional.
“Lapangan di sini bagus. Bisa jadi opsi venue untuk agenda klub nasional,” tuturnya.
Dengan terselenggaranya audisi ini, Pariaman semakin menegaskan posisinya sebagai salah satu sentra talenta sepak bola di luar Pulau Jawa. Harapannya, kemitraan seperti ini terus berlanjut dan membuka peluang karier profesional bagi atlet muda daerah.
Ketua KONI Kota Pariaman, Edison TRD, SH, MH, menyambut positif audisi Persija tersebut. Ia menyebutnya sebagai peluang emas bagi anak-anak muda Pariaman untuk menembus panggung sepak bola nasional.
“Kami berterima kasih kepada Persija atas kepercayaan ini. Bagi kami, ini adalah tonggak sejarah baru dalam perkembangan olahraga, khususnya sepakbola di Kota Pariaman,” ujar Edison TRD.
Edison TRD berharap kerjasama itu bisa berlanjut, karena peserta yang mengikuti audisi di Pariaman jauh lebih banyak dibanding audisi serupa, bahkan dari provinsi Bali sekalipun yang hanya diikuti 30 peserta.
*Orang Sumbar memiliki DNA sepakbola yang kental sehingga tidak jarang pesepakbola berbakat dari daerah lain, banyak yang berasal dari Sumatra Barat," terang Ketua KONI dua periode ini.
Asisten Pelatih Senior Persija Jakarta, Taji Prasetyo, menyatakan kepuasannya atas jalannya audisi. Menurutnya, ada beberapa pemain yang menunjukkan potensi menonjol di kelompok usia 16, 18, dan 20 tahun.
“Beberapa nama sudah kami catat. Mereka akan diundang mengikuti seleksi lanjutan di Jakarta,” jelas Taji.
Jika lolos, mereka berpeluang masuk program Elite Pro Academy (EPA) – sistem pengembangan pemain muda jangka panjang milik Persija.
Tak hanya itu, Taji juga membuka kemungkinan bahwa audisi serupa akan kembali digelar di Pariaman.
Audisi ini bukan sekadar ajang seleksi. Ia adalah panggung pembuktian bahwa anak-anak muda dari daerah memiliki kualitas dan semangat juang yang setara dengan pemain dari kota besar.
Dan kini, semangat itu menyala dari pinggir pantai barat Sumatera – mungkin suatu saat, akan bersinar di pentas sepak bola nasional. (OLP)