Bukittinggi – Di sela-sela pertemuan Musyawarah Komisariat Wilayah (Muskomwil) I Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Bukittinggi, Walikota Pariaman, Yota Balad, menyerahkan proposal pembangunan Museum Tabuik secara langsung kepada Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, Selasa (29/4/2025).
Langkah tersebut, menurut Yota Balad, merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kota Pariaman dalam upaya melestarikan tradisi lokal yang sarat nilai sejarah dan budaya.
Tradisi Tabuik, sebuah upacara budaya yang unik di pesisir barat Sumatra, khususnya Pariaman, menjadi salah satu warisan budaya tak benda yang telah lama menjadi ikon kota tersebut.
“Dengan berdirinya Museum Tabuik di Kota Pariaman, kami berharap museum ini dapat menjadi pusat edukasi, pelestarian warisan budaya, serta pengembangan pengetahuan publik tentang nilai-nilai sejarah yang terkandung di dalamnya,” ujar Yota.
Selain potensi edukatifnya, museum juga dipandang sebagai strategi untuk mendorong pertumbuhan pariwisata budaya di daerah tersebut.
Pekan sebelumnya, Walikota Yota Balad bersama Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman, Ferialdi, telah bertemu dengan Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi di Kementerian Kebudayaan, Restu Gunawan, untuk membahas rencana yang sama.
“Dengan pertemuan langsung bersama Pak Menteri hari ini, kami berharap pemerintah pusat dapat memberikan dukungan penuh bagi realisasi museum ini. Tabuik adalah identitas budaya Pariaman yang perlu terus dijaga dan diwariskan,” pungkas Yota.
Pemerintah Kota Pariaman berharap proyek itu tidak hanya menjadi tonggak pelestarian budaya, tetapi juga memperkuat posisi Pariaman sebagai salah satu destinasi budaya penting di Sumatra Barat. (*)
