Pariaman - Ratusan tokoh masyarakat dari berbagai elemen mendampingi Wakil Walikota Pariaman periode 2018-2023, Mardison Mahyuddin, mendaftarkan diri ke Partai Amanat Nasional (PAN), Selasa (7/5).
Ketua DPD Partai Golkar Kota Pariaman empat periode itu mendaftar sebagai bakal calon walikota Pariaman.
Sebelum menuju kantor PAN yang berlokasi di Kelurahan Alai Gelombang Pariaman Tengah, iringan mobil dan motor pendukung Mardison melakukan konvoi dari Kantor DPD Golkar Pariaman mengitari Pasar Pariaman hingga Desa Kampung Baru.
PAN sendiri membuka pendaftaran bakal calon sejak 15 April, dan akan ditutup pada 28 Mei 2024 mendatang.
Ketua DPD PAN Kota Pariaman, Ibnu Hajar mengatakan setiap bakal calon yang telah mendaftarkan diri ke Partai PAN akan dilakukan survei elektabilitasnya sebelum diputuskan untuk diusung sebagai calon walikota dan wakil walikota Pariaman periode 2025-2030.
Menurutnya, sejauh ini sudah ada dua bakal calon yang telah mengembalikan formulir pendaftaran. Yakni Mardison Mahyuddin dan Genius Umar.
Sedangkan dari internal partai, sambung Ibnu, juga sudah ada dua nama yang dipersiapkan. Yakni Ibnu Hajar dan Sekretaris PAN, Indra Jaya.
"Dua kader internal sudah kita persiapkan, dan kami siap melepas kursi DPRD Kota Pariaman jika diusung partai menjadi calon walikota maupun calon wakil walikota," sebut Ibnu.
Untuk diketahui, Ibnu Hajar dan Indra Jaya adalah anggota DPRD Kota Pariaman terpilih pada Pileg 14 Februari 2024 lalu.
Di kantor PAN, Mardison mengatakan dirinya memiliki hubungan emosional yang sangat dekat dengan Partai PAN,l. Dia berharap mendapatkan dukungan dari partai berlogo matahari terbit tersebut.
Mardison menegaskan dirinya maju Pilkada sebagai calon walikota, bukan sebagai calon wakil walikotanya Genius Umar sebagaimana isu yang berkembang di masyarakat saat ini.
"Bersama PAN kita majukan Kota Pariaman. Saya siap penuhi berbagai persyaratan yang ditentukan PAN dalam proses penjaringan calon ini," ungkap Mardison.
Selepas dari kantor DPC PAN, Mardison Mahyuddin lanjut mendaftarkan diri ke Partai NasDem. Beserta rombongan, Mardison menuju kantor DPC Partai NasDem Kota Pariaman di Desa Kampung Baru.
Ketua Bappilu DPC NasDem, Jonasri mengatakan, NasDem telah membuka pendaftaran untuk calon sejak tanggal 1 Mei 2024, dan penutupan pendaftaran 7 Mei. Besoknya 8 Mei 2024 pihaknya akan memplenokan hasil penjaringan calon kepala daerah yang hasilnya akan disampaikan ke tingkat DPW.
Hingga hari penutupan pendaftaran tersebut, sambung Jonasri, sudah ada dua nama calon mendaftarkan diri di NasDem. Yakni Mardison Mahyuddin dan Yota Balad.
Sementara Mardison mengatakan niatnya tulus mendaftarkan diri ke NasDem dan sekaligus berharap mendapatkan rekomendasi dari partai besutan Surya Paloh itu.
Masih di hari yang sama, Mardison juga mengembalikan formulir pendaftaran ke Partai Demokrat. Demokrat sendiri membuka pendaftaran calon sejak 22 April hingga 9 Mei 2024.
Ketua DPC Demokrat, Yogi Firman mengatakan sejak dibukanya pendaftaran sudah ada tiga bakal calon yang sudah mengembalikan formulir. Satu orang dari internal Demokrat, Kapten (Purn) Doni Lukman, dan dua orang dari eksternal, Genius Umar dan Mardison Mahyuddin.
Selepas dari Demokrat, Mardison mengembalikan formulir pendaftaran ke Partai Gerindra. Di sana Mardison disamput Ketua DPC Partai Gerindra, Fitri Nora.
Mardison Tegaskan Calon Walikota adalah Harga Mati
Saat diwawancarai wartawan di kantor DPC Gerindra, Mardison menepis isu yang menyebutkan ia akan kembali maju berpasangan sebagai calon wakil Genius Umar.
"Calon walikota adalah harga mati. Isu itu tidak benar," ucap Mardison.
Ditegaskannya selama ini ia memang sengaja mendiamkan isu tersebut demi menjaga suhu politik dan silaturahmi.
Tapi karena setelah dikaji, isu itu bisa merugikannya sebagai calon walikota, dan sudah waktunya Mardison menyampaikan klarifikasi.
Disamping itu disampaikannya, baik partai, pendukung dan simpatisan sudah menyatakan kebulatan tekad mengusung Mardison sebagai calon walikota.
"Kepercayaan ini merupakan amanah yang harus kita emban. Saya siap berjuang sebagai calon walikota, bukan calon wakil. Bagi kami, baik di Partai Golkar, pendukung dan simpatisan sudah menyatakan sikap, Mardison calon walikota dan itu sudah harga mati," pungkasnya. (OLP)