Pariaman - Seminar Nasional, Halal Bi Halal dan Halaqah Tuanku, sukses digelar Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Syekh Burhanuddin (STIT SB) Pariaman.
Acara yang berlangsung di Aula STIT SB Pariaman ini dibuka oleh Penjabat (Pj) Walikota Pariaman yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Sumber Daya Manusia Pemko Pariaman, Hartati Thaher, Sabtu (20/4)
"Ulama, da’i, ustadz dan tuanku sebagai pemilik otoritas ilmu-ilmu keislaman, sejatinya memiliki peran besar bagi pengembangan ilmu secara keseluruhan, apalagi sebagai pemimpin spiritual dan intelektual dalam masyarakat muslim, khususnya di Minangkabau, mereka memiliki tanggung jawab untuk memahami, mengembangkan, dan menyebarkan pengetahuan yang sesuai dengan prinsip-prinsip agama Islam," ujar Hertati Taher yang membacakan sambutan dari Roberia.
Seminar yang diselenggarakan WA Group Silaturahmi Tuanku Nasional dengan STIT Syekh Burhanuddin Pariaman, diikuti 150 orang dari pimpinan pondok pesantren, para tuanku, dosen dan mahasiswa STIT Syekh Burhanuddin.
Seminar Nasional ini bertemakan “Rekognisi Kepemimpinan Tuanku: Kompetensi, Tradisi dan Aktualisasinya”.
Tampil sebagai narasumber Guru Besar UIN Imam Bonjol Padang, Prof. Dr. Duski Samad, MA, Tuanku Mudo, Kepala Biro AUAK IAIN Kerinci, Dr. Muhammad Nur, MA Tuanku Bagindo, Kepala MTsN 2 Kota Pariaman, Dr. Zalkhairi, MA Tuanku Bagindo dengan dimoderatori Wakil Ketua I STIT SB Pariaman Dr. Heri Surikno, MA.
"Akselerasi dakwah dapat dilakukan dengan cepat dan mudah jika seorang ulama, da’i, ustadz atau tuanku mempunyai pemahaman yang dalam akan ajaran agama dan dapat merespon dengan cepat permasalahan umat," tuturnya.
Menurutnya, kehadiran ulama, da’i, ustadz dan tuanku, sering kali diminta untuk memberikan panduan dan fatwa terkait isu-isu ilmiah, atau keputusan teknologi yang kontroversial.
“Dengan pengetahuan agama dan pemahaman mendalam tentang ilmu pengetahuan, ulama dapat memberikan nasihat dan bimbingan kepada individu dan masyarakat dalam mengambil keputusan yang tepat,” katanya lebih lanjut.
Mantan Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pariaman ini juga menyebutkan bahwa kehadiran para ulama, dai, ustadz dan tuanku adalah menjaga keseimbangan antara agama dan ilmu pengetahuan, menafsirkan dan memahami implikasi ilmiah, memberikan arahan moral dan etika,menyebarkan pengetahuan, membantu dalam pengambilan keputusan terkait ilmu pengetahuan.
"Setiap orang akan bekerja sesuai keahlian, professional dan proporsional adalah cara terbaik untuk menghadapi masa depan yang terus berubah," tutupnya.
Turut memberikan sambutan Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, Ketua STIT Syekh Burhanuddin Dr. Neni Triana, M.A, Sekretaris Yayasan Islamic Centre Syekh Burhanuddin Ali Amran, dan Ketua Panitia Ahmad Damanhuri, SH Tuanku Mudo. (Juned)