Pariaman - Tokoh masyarakat Pariaman, Sudirman Palo (77) mengenang gebrakan mendiang Bupati Padangpariaman, Kolonel (Purn) Anas Malik saat memimpin kabupaten Padangpariaman (1980-1990). Wilayah Padangpariaman saat itu meliputi Kota Pariaman dan kabupaten Kepulauan Mentawai.
Mantan Walinagari Mangguang ini bilang pada tahun 1983 pernah dipanggil Anas Malik ke ruangannya. Kala itu Anas Malik memintanya mencari tanah untuk membangun sarana pendidikan.
Sudirman Palo yang saat itu juga PNS Sekretariat DPRD Padangpariaman sekaligus Ketua KAN Nagari Mangguang itu, langsung menyanggupi permintaan Anas Malik.
"Singkat cerita, tanah seluas 4.8 hektare ini dengan senang hati diserahkan masyarakat ke Anas Malik. Kemudian disahkan DPRD dan dibangun SMEA Pemda dan SPK (Sekolah Perawat Kesehatan) di Desa Ampalu Kanagarian Mangguang," ujar Sudirman Palo di Pariaman, Minggu (31/12).
Gebrakan Anas Malik lainnya yang tidak dia lupakan hingga saat ini adalah gerakan koperasi KUD (Koperasi Unit Desa) melalui unit simpanan bajapuik (dijemput) yang digagas Anas Malik.
Kala itu, sambungnya, sempat ada kekhawatiran masyarakat pada koperasi untuk menitipkan uangnya. Mereka takut uangnya tidak kembali. Unit simpanan bajapuik adalah uang simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela setiap anggota koperasi dipungut dari rumah ke rumah sehingga tidak perlu lagi datang ke kantor KUD
"Lalu Anas Malik turun tangan. Setiap turun ke lapangan ia menegaskan ia sebagai jaminan. Datang ke saya, saya yang bayar jika ada koperasi ingkar janji kata Anas Malik menegaskan," terangnya.
Karena jaminan Anas Malik, kata Sudirman, selama kepemimpinannya KUD di Padangpariaman sangat berkembang dan maju sehingga menjadi contoh nasional. Banyak daerah lain yang belajar ke Anas Malik. Selama itu pula tidak ada uang koperasi yang dikorupsi. Simpan pinjam, koperasi nelayan, dan pertanian berjalan lancar.
Setelah Anas Malik tidak menjabat lagi pada tahun 1995, kata Sudirman baru ada kasus korupsi di SPK oleh kepala SPK bernama Rustam. Rustam terbukti mensertifikatkan tanah SPK jadi atas nama pribadinya.
"Rustam akhirnya masuk penjara. Bupati Nasrun Sarun menjalankan amanah Anas Malik bahwa lembaga pendidikan yang dibangun di zamannya (Anas Malik) milik Pemda," pungkas Sudirman Palo.
Hal senada juga disampaikan mantan pegawai Bagian Keuangan Pemda Padangpariaman era Anas Malik, Amril (76).
Menurut Amril, Anas Malik seorang pemimpin yang pandai menguatkan swadaya masyarakat. Dengan uang Rp 1 juta bisa digandakannya menjadi Rp 10 juta untuk pembangunan.
"Contohnya pembangunan jembatan Tiram (1984) yang dibangun dengan swadaya masyarakat dibantu (AMD) ABRI Masuk Desa," kenang Amril.
Kemudian, imbuh Amril, Anas Malik juga melanjutkan program K-3 (Kebersihan, Ketertiban, Keindahan) Gubernur Sumatra Barat, Harun Al-Rasjid Zain (1967-1977). Program K-3 akhirnya ditiru di seluruh Indonesia.
"Hingga saat ini belum ada kepala daerah di Indonesia yang mampu menyaingi prestasi Anas Malik. Bayangkan pembukaan AMD Manunggal Bakti dihadiri sampai tujuh orang jenderal," kenang Amril.
Anas Malik merupakan pencetus AMD Manunggal Bakti di Indonesia. Kesuksesan AMD kemudian menjalar ke seluruh Indonesia karena dampaknya yang positif.
"Pencetus AMD adalah Anas Malik, di Padangpariaman. ditiru daerah lain di seluruh Indonesia dan dunia karena dampaknya positifnya," tegas Amril.
AMD di Padangpariaman, kata Amril, mulai dari membangun jembatan, jalan, masjid dan musala, hingga rumah. Sejak tahun 1983, AMD rutin dijalankan tiap tahun hingga akhir kepemimpinannya.
Menurut Amril, sekitar 300 tentara dari KOREM dan KODIM se Sumatera Barat tiap tahun Manunggal Bakti di Padangpariaman. Sehingga banyak sekali jalan di Padangpariaman yang dibangun, seperti Malai-Sungai Geringging, Aur Malintang, Sikabu, Sungaisariak, Pakandangan, Sunur-Kataping dan jalan jalan di daerah terisolir lainnya.
"Di Aur Malintang, Sungai Geringging saya ikut," lanjutnya.
Amril juga mengenang bagaimana ketegasan Anas Malik menegakkan Perda Ternak Lepas. Anas Malik beberapa kali menembak kambing yang tidak dikandangkan pemiliknya.
"Tapi selalu beliau ganti. Ternak yang mati ditembak diganti uang. Tindakan tegasnya itu membuat masyarakat jera. Semua ternak akhirnya punya kandang," kata Amril.
Sementara sikap Anas Malik yang tidak ia lupakan adalah saat Anas Malik keliling subuh menggunakan sepeda. Setiap habis subuh, Imam, Garin dan Bilal dikasih uang oleh Anas Malik sehingga masjid dan musala selalu ramai jamaah di masa itu.
"Setiap subuh door to door ke musala dan masjid. Siapa yang azan, imam dan garin dikasih uang sarapan pagi," kenangnya.
Amril juga berpesan kepada cucu tertua Anas Malik yang maju menjadi caleg DPR RI dapil Sumbar 2 nomor urut 3 Partai Demokrat, H. Teuku Muhammad Gadaffi, SH.
Ia meyakini Gadaffi sedikit banyaknya memiliki karakter Anas Malik. Tegas, cerdas, agamais, humanis dan pekerja keras.
"Mudah mudahan menurun karakter ungku ke cucunya (Gadaffi). Jangan kecewakan masyarakat Pariaman yang sangat mencintai Anas Malik," pungkasnya. (OLP)