Pariaman - PJ Walikota Pariaman, Roberia terpaksa keluar dari rumah dinas jabatan sehubungan belum terlaksananya administrasi serahterima aset pasca dilantik sebagai PJ Walikota sejak 12 Oktober lalu.
Roberia, terhitung Sabtu 28 Oktober memilih pindah ke rumah kontrakan pribadi di sekitar Jl Imam Bonjol kelurahan Alai Gelombang Pariaman.
"Saya sudah jenuh menghadapi perlakukan para staf di setwilko yang tidak menghormati jabatan saya selaku Penjabat Walikota sejak dilantik Gubernur Sumbar 12 Oktober lalu," kata Roberia, Sabtu (28/10).
Hingga hari ini, hak protokoler dan keuangan yang mestinya menjadi haknya tidak pernah diberikan dengan berbagai alasan. Padahal sesuai aturan perundang-an hak atas PJ Walikota setara dengan walikota definitif.
Bisa dibayangkan selaku walikota, kebutuhan makan dan minum Roberia hingga hari ini dibiayai oleh uang pribadinya sendiri.
Direktur Harmonisasi Perundang-undangan Kemenkumham RI itu saat meninggalkan rumah dinas, tidak membawa mobil dinas, melainkan merental mobil dengan uang saku. Dengan mobil rental itu Roberia menyetir sendiri mengunjungi orang tuanya ke Bukitinggi.
"Sungguh saya tidaklah sedang baperan, namun perlakuan konspirasi jelas begitu masif dan tidak manusiawi. Saya ini seakan seorang walikota yang sedang PKL, saya ini diberi amanah tugas oleh pemerintah pusat dan tidak membayar serupiahpun untuk mendapatkan suatu jabatan," tegas Roberia.
Selama mendiami rumah kontrakan, Roberia berjanji akan tetap melakukan tugas sebagai Walikota Pariaman sebagaimana biasanya. (SO)
