Pariaman - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumatra Barat menyambut positif bergabungnya mantan calon Bupati Padangparianan, Tri Suryadi di partai berlambangkan Kabah tersebut.
Tri Suryadi alias Wali Feri memang dikenal sebagai politisi paling populer di Padangpariaman saat ini - yang memiliki jaringan pengikut militan. Mulai dari kalangan milenial hingga emak-emak. Pada Pilkada Padangpariaman 2020 lalu, Wali Feri hanya kalah tipis dari petahana Suhatri Bur. Bahkan perolehan suara Tri Suryadi di Pilkada melebihi 60 ribu suara, hanya terpaut sedikit di bawah Suhatri Bur.
Sejak Wali Feri bergabung, kiprah PPP mulai intens dibahas media massa dan sosial media. PPP mulai menjadi media darling. Bahkan foto kehadiran Wali Feri dalam Muscab V PPP Kota Pariaman ramai dibahas di Instagram dan Facebook.
"Begabungnya Wali Feri di PPP tambahan darah segar di tubuh PPP. Tidak diragukan lagi. Bersama, kami akan berjuang untuk mengangkat marwah PPP di Sumatra Barat," kata Sekretaris Wilayah PPP Sumatra Barat, Mulyadi saat pembukaan Musyawarah Cabang V PPP Kota Pariaman beberapa waktu lalu.
Kiprah Wali Feri dalam dunia politik Sumatra Barat terbilang fenomenal. Mantan aktivis mahasiswa 1998 itu, berhasil meraih suara terbanyak kedua dalam Pemilu Legislatif Sumatra Barat 2019. Kursi legislator Sumbar yang ia raih tersebut, ia lepaskan saat maju di Pilkada Padangpariaman.
Karir Wali Feri sebagai politisi juga berawal dari bawah. Mulai dari ketua pemuda, walikorong, walinagari hingga terpilih menjadi anggota DPRD Padangpariaman pada 2014 lalu. Bergabungnya Wali Feri di PPP juga menjadi perbincangan hangat karena target apa yang akan digapainya bersama partai berideologi Islam ini masih jadi tanda tanya.
"Pertama kita ingin membesarkan partai terlebih dahulu. PPP selalu menjadi partai terbesar di Sumatra Barat, bahkan sejak zaman orde baru," kata Wali Feri yang saat ini duduk sebagai Pimpinan Majelis Pakar DPW PPP Sumatra Barat periode 2021-2026.
Secara khusus, Wali Feri juga tertarik dengan gagasan PPP bagi kaum milenial - yang saat ini sudah diaplikasikan mulai dari tingkat DPP PPP hingga ke tingkat daerah. Hampir 40 persen kursi kepengurusan PPP, baik di DPW PPP Sumbar hingga DPC sudah mulai diaplikasikan. Komposisi tersebut menurutnya merupakan komposisi sokoguru bagi kalangan milenial ke depannya. PPP tidak hanya memodernisasi diri, namun tengah bertranformasi menjadi partainya 'anak muda'.
Menurutnya, dengan banyaknya bergabung kalangan milenial di PPP adalah pertanda baik - karena melalui pendidikan kepartaian akan lahir politisi-politisi muda berwawasan keislaman yang mengedapankan integritas dan semangat kebangsaan. Akan lahir cendikiawan-cendikiawan Islam muda berwawasan nasional dalam blantika politik nasional dan daerah.
Selain itu, Wali Feri juga merasakan sendiri aura positif dari partai PPP sebagai pelopor partai tanpa mahar dalam Pilkada Padangpariaman.
"Saya sendiri merasakan sikap PPP di Pilkada. Tanpa gembar-gembor, PPP memberikan teladan bagaimana cara berpolitik yang layak dan seharusnya," ungkapnya.
Ke depan, kata Wali Feri - bersama PPP - ia memfokuskan diri membangun dan membesarkan partai tersebut di Sumatra Barat. Ia akan berjuang mengedepankan semangat kebersamaan dalam membesarkan partai menyongsong pemilihan raya (Pemilu Legislatif, Pilpres dan Pilkada) 2024 mendatang.
Sedangkan terkait isu apakah ia akan kembali maju di Pilkada Padangpariaman 2024, atau akan maju sebagai anggota DPR RI, Wali Feri belum mau menjawabnya untuk saat ini.
"Sebagai kader saya juga siap berkompetisi seizin partai. Dinamika politik akan terus ada hingga 2024 nanti, apa saja bisa terjadi. Tapi yang jelas saya tidak maju untuk DPRD Padangpariaman dan DPRD Sumbar. Meski demikian, akan berupaya mendongkrak perolehan suaranya," kata pria kelahiran 1973 itu meberi kisi-kisi. (OLP)