Ketua Baznas Kota Pariaman, H. Zalman Zaunit. Foto: OLP |
Pariaman - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Pariaman menargetkan pengumpulan zakat pada 2021 ini bisa mencapai Rp 6 miliar lebih. Dari target tersebut, Rp 3,2 miliar di antaranya merupakan zakat tetap yang dikumpulkan dari seluruh PNS Kota Pariaman.
"Sedangkan sisanya kita usahakan dari sumber lain. Seperti zakat dari para muzaki ranah dan rantau. Ada juga PNS yang dengan kesadaran sendiri memberikan zakat dari tunjangan yang mereka dapat," ungkap Ketua Baznas Kota Pariaman, Zalman Zaunit di Pariaman, Sabtu (7/8).
Menurut Ongga, ia biasa disapa, sejumlah program Baznas Pariaman sangat diharapkan oleh masyarakat. Apalagi di masa pandemi yang membuat berbagai sektor ekonomi masyarakat mengalami penurunan.
Saat ini saja, sambung Ongga, sudah ratusan masyarakat mendatangi kantor Baznas Pariaman menyerahkan proposal bantuan. Bahkan mayoritas di antaranya merupakan mahasiswa baru yang tidak tercover dalam program Saga-Saja.
"Saat pandemi ini kita tidak lagi bisa membedakan mana keluarga miskin dan yang jatuh miskin. Kadang rumahnya bagus, tapi usahanya bangkrut. Kategori ini juga layak kita bantu," imbuh Ongga.
Dia mencontohkan ada warga yang rumahnya bertingkat dan memiliki mobil dan motor. Setelah suaminya meninggal, seluruh harta dijual, tinggal rumah. Untuk menghidupi anak-anak mereka, si istri terpaksa usaha serabutan, hingga 'manokok' baguak (menempa emping malinjo).
"Golongan jatuh miskin karena ditinggal suami yang dulunya kaya, juga kalangan mustahik. Verifikasi yang kami lakukan di Baznas Pariaman sangat fleksibel, sesuai realita di lapangan," kata dia.
Jika capaian pengumpulan zakat di 2021 tercapai, Baznas Pariaman sendiri akan mengalokasikan penyaluran zakat ke sejumlah program. Untuk Pariaman Cerdas sebesar Rp 2 milar, Pariaman Makmur Rp 1 miliar, Pariaman Peduli Rp 1 miliar, Pariaman Taqwa Rp 500 juta.
"Sisanya untuk program yang bersifat parsial lainnya. Untuk itu kita berharap para muzaki tergerak hatinya berzakat di Baznas Pariaman," pungkasnya.
Ulama kondang Pariaman, Ustaz Dedi mengatakan sebaik-baiknya berzakat oleh umat adalah melalui amil. Artinya keberadaan Baznas Pariaman yang sudah mendapatkan penghargaan nasional dan memiliki reputasi nyata dalam menyalurkan zakat, kata Dedi, opsi terbaik bagi para muzaki.
"Sebaik-baiknya berzakat adalah melalui amil. Baznas sebagai badan amil yang dilembagakan dan sah, serta memiliki program untuk umat seharusnya menjadi sarana bagi para muzaki," kata ustaz Dedi.
Selain itu, sambung Dedi, berzakat boleh dilakukan secara perseorangan, namun tidak boleh ada sifat ria. "Oleh sebab itu agama kita menganjurkan sebaik-baiknya berzakat, adalah melalui amil guna menghindari sifat ria tersebut," pungkasnya. (OLP)